News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Pemilu 2014

YLBHI Minta TNI Tak Dilibatkan dalam Kasus Kekerasan di Aceh

Penulis: Danang Setiaji Prabowo
Editor: Johnson Simanjuntak
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Tim Jihandak Polda Aceh bersama aparat kepolisian dari Polresta Banda Aceh mencari puing granat yang meledak di depan Kantor Dewan Pimpinan Sagoe (DPS) Partai Aceh Kecamatan Luengbata, Banda Aceh, Selasa (11/3/2014). Pihak polisi masih terus menyelidiki kasus ledakan tersebut, termasuk motif di balik ledakan Kantor DPS Partai Aceh Sagoe Luengbata itu.

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kasus kekerasan dan teror penembakan kepada beberapa caleg parpol di Aceh, diminta untuk diatasi sendiri oleh kepolisian tanpa melibatkan TNI.

Direktur Advokasi Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Indonesia (YLBHI), Bahrain, mengatakan apapun motif atau bentuk kekerasan yang terjadi di Aceh harus diungkap secara tuntas. Namun pengungkapan tersebut harus dilakukan oleh kepolisian, sebagaimana fungsinya menjaga keamanan.

"Pengamanan dan keamanan itu polisi. Kalau pertahanan, TNI. Jangan TNI ditarik-tarik kesini. Kami khawatir ada diagnosa salah, karena penafsiran TNI sangat berbeda," ujar Bahrain di kantor YLBHI, Senin (17/3/2014).

Bahrain juga mengungkapkan kekhawatirannya wacana pemilu tidak aman karena banyak terjadi kekerasan akan ditarik ke wilayah yang lebih luas.

"Dengan adanya kejadian di Aceh, kami tuntut kepolisian lebih bijak. Jangan sampai ditarik ke persoalan yang lebih luas. Apalagi menyatakan langsung Aceh, Papua, Poso rawan konflik," imbuhnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini