TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kasus kekerasan dan teror penembakan kepada beberapa caleg parpol di Aceh, diminta untuk diatasi sendiri oleh kepolisian tanpa melibatkan TNI.
Direktur Advokasi Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Indonesia (YLBHI), Bahrain, mengatakan apapun motif atau bentuk kekerasan yang terjadi di Aceh harus diungkap secara tuntas. Namun pengungkapan tersebut harus dilakukan oleh kepolisian, sebagaimana fungsinya menjaga keamanan.
"Pengamanan dan keamanan itu polisi. Kalau pertahanan, TNI. Jangan TNI ditarik-tarik kesini. Kami khawatir ada diagnosa salah, karena penafsiran TNI sangat berbeda," ujar Bahrain di kantor YLBHI, Senin (17/3/2014).
Bahrain juga mengungkapkan kekhawatirannya wacana pemilu tidak aman karena banyak terjadi kekerasan akan ditarik ke wilayah yang lebih luas.
"Dengan adanya kejadian di Aceh, kami tuntut kepolisian lebih bijak. Jangan sampai ditarik ke persoalan yang lebih luas. Apalagi menyatakan langsung Aceh, Papua, Poso rawan konflik," imbuhnya.