Laporan wartawan Warta Kota, Budi Malau
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Umat Budha memperingati hari lahirnya Dewi Kwan Im Phosat atau Dewi Welas Asih, yang merupakan salah satu dewi utama mereka, di Vihara Cetiya Putco Dihati Manusia, Cengkareng, Jakarta Barat, Rabu (19/3/2014).
Dalam peringatan itu, sebagai kaum minoritas di Indonesia, umat Budha berdoa memohon agar Pemilihan Presiden di tahun 2014 ini, mampu menghasilkan presiden atau pemimpin ideal dan membawa kemakmuran bagi rakyat Indonesia.
Ariandi, Kepala Humas Perkumpulan Sosial Vihara Cetiya Putco Dihati Manusia, mengatakan, umat Budha percaya permohonan yang dimintakan pada hari peringatan lahirnya Dewi Welas Asih mereka akan terkabul jika dilakukan sungguh-sungguh.
"Kami juga memohon agar tidak ada gejolak berarti dalam pemilihan legislatif dan pemilihan presiden tahun ini," kata Ariandi dalam rangkaian penutupan acara, Kamis (20/3/2014).
Menurutnya, umat Buhda Cetiya Putco Dihati Manusia sudah menentukan kriteria pemimpin atau Presiden yang akan dipilih mereka.Kriteria itu adalah capres yang mau memahami masyarakat, mau turun ke lapangan dalam segala sesuatunya.
Memiliki jiwa welas asih seperti sifat yang dimiliki sang Dewi Kwan Im Phosat, serta memiliki visi penegakan hukum, punya misi memperluas lapangan kerja, dan pembangunan manufaktur yang lebih hemat. "Kriteria yang mendekati seperti itu yang akan kami pilih," kata Ariandi.
Ariandi memastikan umat budha Cetiya Putco Dihati Manusia, akan berperan aktif dalam pemilihan umum di tahun 2014 ini. "Dan percaya berkah Dewi Kwan Im, akan menaungi pemimpin kita yang baru nanti," ujar Ariandi.
Ariandi menjelaskan selain memanjatkan doa untuk bangsa dan pemilihan umum di tahun 2014 ini, dalam perayaan hari lahir Dewi Kwan Im Phosat ini, pihaknya juga menggelart bakti sosial dan pengobatan gratis.
"Ada 60 paket sembako gratis kami berikan ke warga sekitar dan pengobatan gratis dengan cara pengobatan tradisional ala Tionghoa dengan totok darah dan obat herbal," kata Ariandi.
Ahay, salah satu umat dan pengurus Cetiya Putco Dihati Manusia menjelaskan apa yang dilakukan umat Budha ini sebisa mungkin bisa dirasakan manfaatnya bagi warga sekitar.
Menurutnya ini menandakan keberadaaan Vihara atau Cetiya di wilayah Taman Kencana, Cengkareng serta umat Budha di dalamnya sudah menyatu denganwarga sekitar.
"Tidak ada sekat lagi antar umat beragama di sini. Selain tempat ibadah kita, di sini juga tak jauh dari lokasi gereja dan masjid serta Vihara lain," katanya.
Selain itu, kata Ahay, pihaknya juga menampilkan atraksi Barongsai sebagai hiburan bagi masyarakat sekitar. "Masyarakat cukup antusias melihat atraksi ini," ujarnya.
Suratman, Penyelenggara Bimas Budha Kementerian Agama Kantor Kota Jakarta Barat, menjelaskan, keberadaan Cetiya Putco Dihati Manusia ini baru sekitar 1 tahun. Namun keberadaannya membuat kerukunan umat beragama di wilah Cengkareng Barat berlangsung sangat baik.
"Dan kami dari Kementeraian Agama mengapresiasi ini dan akan terus melakukan pembinaan pada umat agar kerukunan umat antar beragama di sini tetap berjalan baik," paparnya.
FC: Umat Budha memohon kriteria capres ideal kepada Dewi Kwan Im. Foto Ariandi dan Ahay, pengurus Vihara Cetiya Putco Dihati Manusia.