TRIBUNNEWS.COM, BOGOR - Sepuluh hari dari sekarang, TKW bernama Sutinah (41), akan menjalani eksekusi hukuman mati di Arab Saudi.
Sejumlah pihak tergerak untuk membantunya, setidaknya berjanji untuk membantunya.
Salah satunya adalah Anas Urbaningrum. Ketika berpidato pada pembukaan Sialturahmi Nasonal (Silatnas) dan Hari Ulang Tahun ke-11 PD di Sentul International Convention Center (SICC), Sentul, Bogor, Jawa Barat, Jumat, 14 Desember 2012, Anas menyerukan seluruh kader Partai Demokrat untuk membantu Satinah.
Hal itu diberitakan Tribunnews.com.
Anas Urbaningrum sekarang ditahan sebagai tersangka korupsi kasus Hambalang. Ketika itu, Anas berpidato sebagai Ketua Umum Partai Demokrat.
Berikut antara lain berita tersebut:
Ketua Umum Partai Demokrat (PD), Anas Urbaningrum, mengajak kader partainya di seluruh Indonesia iuran untuk membantu membebaskan TKW asal Indonesia di Arab Saudi, Satinah, dari ancaman hukuman pancung.
Hal itu disampaikan Anas saat memberikan pidato pembukaan acara Sialturahmi Nasonal (Silatnas) dan Hari Ulang Tahun ke-11 PD di Sentul International Convention Center (SICC), Sentul, Bogor, Jawa Barat, Jumat (14/12/2012).
Di hadapan seitar 6 ribu kader PD, Anas mengatakan saat ini, Satinah, TKW asal Kabupaten Semarang, Jawa Tengah sedang terancam hukuman pidana qisas atau pancung di Arab Saudi. Namun, hukuman itu bisa dibatalkan karena keluarga sudah memaafkan dan dibutuhkan uang tebusan sebesar 7 juta Riyal atau setara dengan Rp 17,5 miliar (nilai ketika itu, red).
Karena itu, Anas mengajak kader PD dari seluruh Indonesia untuk mengambil bagian untuk membantu pembebasan Satinah.
"Saya mengajak kader-kader partai Demokrat dari seluruh indonesia bukan saja karena kita menjadi bagian dari pemerintah, tapi kita berkomitmen utamakan kepentingan rakyat. Hari ini dan besok kita iuran bersama seluruh kader yang hadir di Sentul ini," kata Anas.
Menurut Anas, setelah acara Silatnas dan HUT ke-11 PD ini, pihaknya akan menyampaikan bantuan hasil iuran tersebut kepada pihak Satinah.
Anas pun berharap, kader-kader memanjatkan doa agar dengan permaafan keluarga dan uang tebusan itu akan mampu membawa Satinah kembali ke Tanah Air dengan selamat.
"Satu nyawa negara Indonesia sama dengan nyawa seluruh warga Indonesia. Membela satu nyawa, sama dengan membela seluruh warga Indonesia," kata dia.(*)
Baca Juga