News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Djoko Suyanto: Tak Ada Tim Khusus Menangkan SBY-Boediono di Pilpres 2009

Penulis: Srihandriatmo Malau
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Menkopolhukam, Djoko Suyanto memaparkan pandangan pemerintah terkait putusan Mahkamah Konstitusi (MK) menolak materi Undang-undang (UU) No.4/2014 tentang Penetapan Perppu No.1/2013 tentang Perubahan Kedua atas UU MK di Kantor Presiden, Jakarta, Jumat (14/2/2014).

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Koordinator Politik, Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) yang juga wakil ketua tim pemenangan SBY-Boediono pada Pilpres 2009 lalu, Djoko Suyanto angkat suara terkait tudingan mantan Ketua Umum Partai Demokrat (PD) Anas Ubaningrum.

Djoko mengatakan tim sukses pemenangan SBY-Boediono pada Pilpres 2009 tugasnya hanya satu dan tidak ada tim khusus.

"Jadi tidak ada tim khusus. Yang ada adalah tugas khusus memenangkan SBY-Boediono sebagai calon presiden saat itu," ujar Djoko di Bandar Udara Halim Perdanakusuma, Jakarta, Rabu (26/3/2014).

Jadi kata Djoko, apabila seolah-olah ada tim khusus atau tim yang lain itu adalah bagian dari tim sukses pemenangan SBY-Boediono yang diketuai Hatta Rajasa saat itu.

"Seperti ada yang bagian logistik, ada bagian Event Organizer yang mengatur kampanye. Dan bagian media dan lain sebagainya. Tapi tidak ada tim khusus. Karena tugasnya sudah tugas khusus pemenangan Presiden. Hanya satu tugasnya, tak ada lain," ujarnya.

Oleh karena itu, lanjut Djoko, apabila ada pernyataan yang seolah-olah ada tim khusus dengan tugas khusus pada seseorang, itu tidak benar.

Lebih jauh terkait tudingan dana, Djoko mengatakan mengenai itu sudah ada aturan-aturannya dalam Undang-undang (UU) Pilpres.

Selain itu, dana penggunaan kampanye itu pun sudah dilaporkan saat itu kepada Komisi Pemilihan Umum (KPU) dan Bawaslu. Bahkan laporan keuangan kampanye tersebut sudah diaudit dan dinyatakan tidak ada masalah terhadap penggunaan anggaran Pilpres.

Sebelumnya mantan ketua umum partai Demokrat Anas Urbaningrum menyebut adanya data penyumbang atau donatur palsu alias fiktif dalam laporan dana kampanye Partai Demokrat pada Pilpres 2009, termasuk dugaan aliran dana Bank Century ke dalam laporan dana partai tersebut.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini