TRIBUN, JAKARTA - Kepala Staf Tentara Nasional Indonesia Angkatan Darat, Jenderal TNI Budiman meminta Nahdlatul Ulama berperan aktif menciptakan terlaksananya Pemilihan Umum 2014 aman dan damai.
"Saya datang ke PBNU tentunya adalah salah satu upaya untuk terlaksananya Pemilihan Umum, terlaksananya pesta rakyat yang aman dan damai," kata Budiman saat bersilaturahim ke kantor PBNU, Jakarta, Selasa (1/4/2014).
Dalam pertemuan tersebut, Budiman didampingi empat asistennya, diterima Ketua Umum PBNU, KH Said Aqil Siroj, didampingi Sekjend H. Marsudi Syuhud, Bendahara Umum H. Bina Suhendra, serta jajaran pengurus lainnya.
Hadir dalam pertemuan tersebut juga adalah pimpinan 11 organisasi masyarakat Islam yang tergabung dalam Lembaga Persahabatan Ormas Islam (LPOI).
Di hadapan para pemimpin umat Islam, Budiman mengaku bahwa pemilu akan sukses dan terlaksana dengan keterlibatan masyarakat luas. TNI AD juga meneguhkan sikap netral dalam pelaksanaan pemilu mendatang, baik legislatif maupun presiden.
"Tentu tugas kita bersama untuk menjaga agar pemilu berlangsung aman dan damai. TNI AD berjanji akan netral. Peranan NU sebagai ormas Islam terbesar, dan tentunya bapak-bapak sekalian dari Ormas Islam lainnya, sangat diharapkan membantu suksesnya Pemilihan Umum,” tegasnya.
Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Siroj mengapresiasi sikap netral TNI AD dalam pelaksanaan Pemilihan Umum. “Kalau TNI bisa netral, entah itu Angkatan Darat, Angkatan Laut, atau Angkatan Udara, termasuk Polri, Insya Allah Pemilu akan berlangsung damai,” kata Kiai Said.
Kiai Said juga mengatakan, NU bersama Ormas Islam lain di LPOI sudah bersepakat bahwa pemilu tetap harus terlaskana dengan sukses, aman, dan damai.
"Ormas-ormas yang ada di sini sudah ada sejak sebelum Indonesia merdeka. Nasionalisme kami tidak perlu diragukan. Kami sepakat Pemerintah dan DPR bukan thogut, sehingga tidak ada alasan untuk menggagalkan Pemilu,” paparnya.