Menurut Eko, Ardi menggunakan bahasa yang kasar, suatu bentuk arogansi pemilik media terhadap ruang redaksi.
"Kewenangan dia itu apa CEO apa Pemred, kalau urusi iklan koordinasi saja dengan orang iklan," kata Eko.
Amuk anak Ketua Umum partai Golkar Aburizal Bakrie itu berbuntut hengkangnya sejumlah petinggi redaksi.
"Bagi teman-teman yang memutuskan keluar, AJI menghormati dan salut. Dalam era di mana ruang redaksi sering dikotori, maka keputusan untuk mundur adalah kehormatan," ujar Eko.
Meski demikian, Ketua Umum AJI memahami sikap sebagian awak redaksi yang tetap bertahan. Mereka diharapkan tetap memegang teguh standar etik dan profesionalisme jurnalis.
"Tunjukkan anda bisa mempertahankan itu," kata Eko.
Juru bicara keluarga Bakrie membantah Ardi Bakrie marah-marah.