TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Mantan Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani kaget dengan perubahan kebutuhan modal Bank Century dari Rp 632 miliar menjadi Rp 2,6 triliun. Sri bahkan mengaku sempat menanyakan hal tersebut kepada Bank Indonesia.
"Saya merasa sangat kaget dengan angka yang berubah dari 632 miliar menjadi 2,6 triliun atau CAR yang dari minus 3,5 jadi 35 persen lebih dalam waktu hanya dalam waktu sesudah weekend," kata Sri saat bersaksi untuk terdakwa Budi Mulya di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi Jakarta, Jumat (2/5/2014).
Sri mengaku menanyakan kepada Bank Indonesia apa yang menyebabkan angka berubah dan menjadi pertimbangan Bank Indonesia.
"Pada saat itu Fadjriah dan dari saudara pemeriksa saudara Heru menjelaskan bahwa surat berharga dimacetkan. Saya menanyakan apa alasan dimacetkan karena bank ini bank gagal, padahal surat berharga baru akan jatuh tempo pada awal tahun 2009," kata Sri.
Sri juga mempertanyakan kenapa BI hanya menginformasikan soal kemacetan tersebut. Ia pun mempertanyakan kenapa
"Saya menanyakan bahwa Bank Century meski sudah di bawah penanganan intensif khusus, saya mempertanyakan kenapa Bank Indonesia tidak dapat mengindifikasi akrual fiktif," imbuh Sri.