TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Aksi demonstrasi ribuan buruh pekerja yang tergabung dalam Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (KSPSI) di depan Istana Kepresidenan, Jakarta, Jumat (2/5/2014) akhirnya membubarkan diri.
Ribuan buruh tersebut membubarkan diri setelah lima perwakilan KSPSI diterima perwakilan Istana Presiden. Mereka diterima asisten deputi humas dan lembaga Kementerian Sekretaris Kabinet. Sedianya Menteri Sekretaris Kabinet, Dipo Alam akan menerima. Tapi, karena ada rapat di istana Bogor, Dipo mewakilkan.
Muhammad Rusdi, Sekjen Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (KSPSI), menegaskan kesembilan aspirasi dan tuntutan sudah disampaikan kepada Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) melalui perwakilan Dipo Alam.
Dia tegaskan, pengurus pusat KSPSI akan terus memantau tindak-lanjut tuntutan tersebut. Waktu 30 hari diberikan sebagai tenggat waktu buat pemerintahan SBY bisa merealisasikan tuntutan buruh. Yakni salah satunya upah layak bagi buruh, penghapusan outsourcing dan jaminan perlindungan kesehatan dan pendidikan layak.
"Kalau tidak ada respon soal ini. Siap-siap. Paling tidak Oktober paling lambat kita akan turun aksi lagi," tandasnya.
Usai menyampaikan isi pertemuan dengan perwakilan Istana, ribuan buruh yang tergabung dalam KSPSI pun membubarkan diri dengan long march ke IRTI Jakarta.
Pantauan Tribunnews.com, saat massa KSPSI bergerak menuju IRTI, sejumlah titik arus lalulintas yang sejak siang tadi ditutup sudah dibuka.
Arus lalulintas kendaraan bermotor pun mulai terlihat melintas di depan Istana Presiden.