TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Suryadharma Ali menegaskan tak ingin disangkut pautkan dengan Bupati Bogor Rachmat Yasin.
"Kejadian ini tidak ada kaitannya dengan partai," ujar Suryadharma Ali di Gedung Smesco, Jumat (9/5/2014).
Suryadharma Ali juga tidak mau Rachmat Yasin dikaitkan dengan partainya. Menurutnya, kasus Rahmat Yasin tidak membawa nama partai.
"Jangan kaitkan dengan PPP," ungkap Suryadharma Ali.
Sebelumnya diberitakan Tribunnews.com, Yasin ditangkap lantaran diduga menerima suap pengurusan surat izin Rencana Umum Tata Ruang di Bogor, Puncak, dan Cianjur.
"Saya persisnya tidak tahu apakah seminggu atau sebulan. Tetapi yang pasti informasi itu kami peroleh dan kami ikuti sebelum peristiwa tadi (tangkap tangan)," kata juru bicara KPK Johan Budi di kantornya, Rabu malam.
Selain politikus PPP ini, KPK juga ditangkap beberapa orang lainnya. Di antaranya Kepala Dinas Kabuten Bogor Pertanian dan Kehutanan MZ (Muhamad Zairin), sopir dan ajudan RY, serta pihak swasta berinisial FXY.
KPK telah menetapkan Rachmat Yasin, M Zairin dan Yohan sebagai tersangka. Rahmat dan Zairin diduga sebagai pihak penerima suap. Sementara Yohan sebagai pemberi suap, dia merupakan pihak swasta dari PT Bukit Jonggol Asri (BJA).
Kasus suap ini diduga terkait pemberian rekomendasi tukar menukar kawasan hutan seluas 2.754 hektare di Bogor, Jawa Barat. Nilai suap sebesar Rp 4,5 miliar.