Laporan Wartawan Tribunnews, Eri Komar Sinaga
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA- Hashim Djojohadikusumo bercerita panjang lebar mengenai sosok kakak kandungnya, Prabowo Subianto Djojohadikusumo.
Hasim dan Prabowo merupakan anak pasangan Prof Dr Soemitro Djojohadikusumo dengan Dora Marie Sigar.
Berbicara di depan ratusan anggota Forum Alumni dan Mahasiswa Universitas Trisakti, Jakarta, Hashim berkisah mengenai Prabowo, sosok yang disebut-sebut berada di balik kisruh Mei 1998 dan penculikan aktivis.
Dalam acara tersebut, Hashim dengan lugas berbicara mengenai pribadi dan kiprah Prabowo.
Hashim juga memberikan klarifikasi mengenai tuduhan anticina, antikristen, Islam fanatik, ABRI (kini TNI) Hijau, dan sebagainya yang dialamatkan kepada Prabowo.
"Kita kembali ke suasana Mei 1998 di mana Prabowo difitnah dengan ftnah lain. Prabowo itu ABRI hijau, Prabowo itu Islam fanatik, Prabowo itu anticina, Prabowo itu antikristen, dan sebagainya. Saya bersaksi bahwa itu juga fitnah. Ibu kami, Ibu Prabowo, ibu saya, lahir dan meninggal sebagai seorang Kristen Protestan," tutur Hashim saat Deklarasi "Forum Alumni dan Mahasiswa Trisakti untuk Mendukung Bapak H. Prabowo Subianto sebagai Presiden RI", di Hotel Sahid, Jakarta, Sabtu (10/5/2014).
Prabowo juga-lah yang memimpin upacara pemakaman di TPU Tanah Kusir di area pemakaman Kristen.
"Saya sendiri adik kandungnya Kristen Protestan, kakak kami Katolik, keponakan-keponakan Prabowo yang sangat dekat dengan Prabowo, Katolik," lanjut pemilik perusahaan Arsari Group itu.
Hashim juga membeberkan contoh-contoh lain betapa bekas Komandan Jenderal Komando Pasukan Khusus itu bukanlah antikristen dan anticina.
Kata Hashim, Prabowo memiliki sekretaris pribadi yang sudah bekerja untuknya 15 tahun yakni seorang Tionghoa dan beragama Kristen.
Tidak hanya itu, tiga dokter pribadi Prabowo juga semuanya berdarah Tionghoa.
Jika memang anticina, lanjut Hashim, Prabowo bisa saja dibunuh dokter-dokter pribadinya itu.
"Kalau mereka ingin mati Prabowo, kan tinggal disuntik dengan racun. Tapi karena mereka yakin Prabowo bukan anticina, bukan seorang rasialis, mereka tetap melayani Prabowo sebagai dokter pribadinya," kenang Hashim yang disambut tepuk tangan para hadirin.
Sekedar informasi, Prabowo diduga kuat aktor di baik kerusuhan Mei 1998 berdasarkan temuan Tim Gabungan Pencari Fakta.(*)