News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Lautan Indonesia Berperan Mengurangi Emisi Karbon

Penulis: Arif Wicaksono
Editor: Rendy Sadikin
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Siluet seorang nelayan yang melakukan aktivitas melaut di Pantai Sampur, Pangkalpinang, Kepulauan Bangka Belitung, Jumat (5/7/2013). Potensi laut dan pantai Kepulauan Bangka Belitung kini semakin terancam akibat tercemarnya laut oleh aktivitas pertambangan timah. BANGKA POS/RESHA JUHARI

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Kelautan dan Perikanan Sharif Cicip Sutardjo mengatakan bahwa para ilmuwan menemukan fungsi penting dari ekosistem pesisir dan laut tropis sebagai penyerapan dan penyimpanan karbon, yang dikenal dengan karbon biru (Blue Carbon).

Dikatakannya, bahwa Ekosistem pesisir dan lautan Indonesia memiliki kontribusi yang sangat besar dalam penyerapan karbon, diperkirakan hingga 138 Juta ton per tahun.

"Sehingga penyediaan data dan informasi ilmiah yang akurat dan relevan sangat diperlukan agar peran penting ekosistem laut dan pesisir di Indonesia tidak lagi terabaikan," kata Sharif dalam keteranganya di Jakarta, Kamis (15/5/2014).

Menurut Sharif, Indonesia sebagai Negara kepulauan, terletak di sepanjang garis khatulistiwa pada “jantung” yang disebut Segitiga Karang.

Karakteristik geografisnya menyebabkan iklim hangat di seluruh negeri dan telah membuat lingkungan laut dan pesisir Indonesia menjadi habitat yang cocok untuk pertumbuhan mangrove dan padang lamun.

“Bahkan, Indonesia memiliki ekosistem mangrove 3,1 juta hektare atau 23 persen dari mangrove dunia dan padang lamun terbesar di dunia, yaitu 30 juta hektar. Hal ini dapat memberikan kontribusi yang signifikan untuk mengurangi dampak perubahan iklim tidak hanya untuk ekosistem pesisir dan laut tetapi juga untuk lingkunganterestrial/daratan”, ujar Sharif.

Sedangkan di area Coral Triangle, ekosistem ini mencakup 52 persen dari distribusi global. Dengan demikian, potensi ekosistem perlu dikelola, dimanfaatkan dan dipertahankan keberlanjutannya.

Dengan langkah ini diharapkan ekosistem ini dapat mengurangi 25 persen emisi karbon secara global dan juga memberikan manfaat langsung pada masyarakat nelayan melalui kelestarian lingkungan sumberdaya ikan.

Ekosistem mangrove telah dikenal memiliki produktivitas yang tinggi dalam siklus karbon. Ekosistem ini dapat menyimpan sejumlah besar karbon dalam sedimen organik yang dalam, dan menyimpan lima kali lebih banyak karbon.

“Jumlah penyimpanan karbon yang tinggi ini menunjukkan bahwa ekosistem mangrove dapat memainkan peranan penting dalam mitigasi perubahan iklim. Kita dapat membayangkan berapa banyak karbon yang tersimpan dalam kedua ekosistem ini”, ucap Sharif.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini