TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Panglima TNI Jenderal TNI Moeldoko mengaku bersiap mengantisipasi ketegangan di Laut Cina Selatan. Menurutnya, keterlibatan negara besar dalam permasalahan ini akan meningkatkan ketegangan di kawasan ini.
"Meskipun Indonesia tidak memiliki wilayah sengketa di sana, kami selalu mengikuti perkembangan situasi Laut Cina Selatan dari waktu ke waktu," ujarnya usai memimpin upacara pembukaan latihan gabungan (latgab) TNI di Skuadron 17 landasan udara Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Senin (19/5/2014) pagi.
Lima negara bersitegang karena saling klaim kepemilikan dua pulau di kawasan perairan ini, yaitu Tiongkok, Vietnam, Filipina, Brunei Darussalam, dan Malaysia.
Pekan lalu demonstrasi anti-Tiongkok yang terjadi di Vietnam menelan korban jiwa. Hubungan kedua negara ini memburuk setelah Tiongkok membangun anjungan minyak lepas pantai di pulau Paracel yang status kepemilikannya belum jelas.
Terkait hal ini, Moeldoko menuturkan kemungkinan kebijakan yang akan diambilnya adalah mengubah kekuatan TNI yang sudah terbentuk di kawasan Natuna, Kepulauan Riau dan Tanjung Datuk, Kalimantan Barat.(Abraham Utama)