Pidato penutup Jokowi banyak beredar di youtube dengan berbagai kreasi. Ini salah satu versi kreatifnya.
JAKARTA - Penampilan calon presiden dan wakil presiden Joko Widodo dan Jusuf Kalla dalam debat tahap pertama mendapat pujian. Khusus untuk Jokowi, telah membuat pembeda, dibanding capres-cawapres Prabowo Subianto dan Hatta Rajasa.
"Jokowi berhasil mengambil simpati publik dengan menyebut keluarga, istri, anak, keluarga JK dan lainnya. Ibarat pertandingan bola ada gol injury time. Itu dicetak Jokowi," ucap Koordinator Nasional Jaringan Pendidikan Pemilih untuk Rakyat (JPPR) Muhammad Afifuddin di Jakarta, Selasa 10 Juni 2014.
Keunggulan Jokowi semakin lengkap, karena pasangannya cawapres JK kompak memaparkan tema yang diangkat menyoal 'Pembangunan demokrasi, pemerintahan yang bersih dan penegakan hukum.'
Pasangan capres dan cawapres nomor urut satu ini tidak terjebak pada hal bersifat konseptual. Mereka leluasa menunjukkan bukti-bukti kecil dalam praktik pemerintahan yang selama ini mereka jalani. Sayang, hal serupa tak terlihat pada Prabowo-Hatta.
"Sayang sekali pasangan Prabowo-Hatta masih ngomong dalam narasi besar yang masih seperti 'daftar cita-cita,'" terang pria lulusan Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta ini.
Sementara dari sisi kematangan materi, tim sukses Jokowi kelihatan lebih siap dari tim Prabowo. Hal tersebut nampak ketika Hatta banyak melengkapi paparan mantan Danjen Kopassus yang tidak fokus menjawab persoalan.
Jokowi dalam pernyataan penutupnya tak lupa mengucapkan terima kasih kepada ibunya yang selalu mendoakan, kehadiran istri Iriana, Ibu Mufidah Jusuf Kalla dan anak-anak. Pasalnya, karena mereka, Jokowi-JK leluasa mendedikasikan hidupnya untuk rakyat, bangsa, dan Negara.
“Pembangunan demokrasi, pemerintahan yang bersih dan kepastian hukum adalah hal yang utama. Kalau presiden, nomor dua,” begitu kalimat terakhir yang disampaikan Jokowi.
Pidato penutup itu pun banyak bertayangan di youtube dengan berbagai versi.(skj)(Advertorial)