News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Jokowi JK

Keislaman Jokowi Tak Perlu Diragukan

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Capres no 2 Jokowi dan pimpinan Pondok Pesantren Cipasung, KH Abun Bunyamin Ruhiat (kiri) ketika bedialog di Pondok Pesantren Cipasung, Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat, Kamis (12/6/2014). Jokowi mendatangi beberapa pondok pesaren untuk mengkater kampanye hitam yang banyak beredar. (Warta Kota/Henry Lopulalan)

Dia lahir dari rahim seorang perempuan Jawa bernama Sujiati yang berasal dari satu desa di Boyolali.

Jakarta - Joko Widodo (Jokowi) lahir di satu kampung di sudut kota Solo pada 21 Juni 1961. Dia lahir dari rahim seorang perempuan Jawa bernama Sujiati yang berasal dari satu desa di Boyolali, Jawa Tengah. Adapun ayahnya juga orang Jawa bernama Noto Mihardjo yang berasal dari sebuah desa di Karanganyar, Jawa Tengah.

Di Solo pulalah, Jokowi menyelesaikan pendidikan SD hingga SMA. Banyak teman sekolahnya yang mengenang Jokowi sebagai seorang anak yang sederhana, taat beribadah, dan tidak neko-neko. "Jadi tidak benar kalau ada yang bilang Pak Jokowi itu keturunan Tionghoa, atau beragama Nasrani," kata Tomi Utara, teman Jokowi di SMP N 1 Solo.

Kenangan serupa juga diungkapkan oleh Riyo Samekto. Rio adalah teman satu kos swaktu kuliah di UGM. "Saya ini 3 tahun tidur sekamar sama Jokowi waktu kuliah di UGM. Dia rajin salat, rajin belajar. Orang tuanya saya juga kenal. Saya kan juga dari Solo," katanya.

Urusan ibadah shalat yang dilakukan Jokowi memang tak perlu diragukan lagi. Bahkan Ketua Umum PP Muhammadiyah Pusat Din Syamsuddin pun mengakui bahwa tata cara shalat Jokowi sudah benar. Din berkisah, suatu ketika dia mengetes keislaman Jokowi dengan memintanya menjadi imam shalat zuhur. "Shalat saya waktu itu sampai tidak khusyuk karena saya perhatikan benar itu shalat Pak Jokowi. Dari niat sampai salam, dan alhamdulillah semua benar dan tidak ada yang salah dengan beliau," kata Din mengakui ibadah Jokowi.

Begitu pula ketika mengunjungi Pondok Pesantren (Ponpes) Al Anwar, Rembang, Jawa Tengah, awal Mei lalu, Jokowi mendapatkan perlakuan khusus dari Kiai Maimun Zubair. Dalam pertemuan tertutup itu, mereka makan bersama. Setelah makan, Mbah Mun mempersilakan Jokowi masuk ke sebuah ruangan untuk menunaikan ibadah salat Ashar. Tak sembarangan orang bisa memakai kamar Mbah Mun.

Jokowi tak pernah lalai menjalankan shalat lima waktu. Di tengah kesibukannya, ibundanya selalu mengingatkan Jokowi untuk shalat disela kesibukannya. Contohnya ketika Jokowi hendak sowan ke Kraton Yogyakarta, awal Juni lalu. Ibunda Jokowi datang langsung dari Solo untuk menemaninya. Saat pertama kali bertemu putranya yang selalu diucapkan Ibu Sujiatmi adalah, “Sudah Shalat belum le?” Jokowi lantas menjawab, “Saya akan shalat di langgar Keraton, Bu.”

Ibadah Jokowi semakin sempurna ketika 2003 dia menunaikan ibadah haji. Saat itu dia menunaikan ibadah haji satu rombongan dengan Tantowi Yahya, politisi Partai Golkar. Keberangkatannya ke tanah suci ini jauh sebelum dia dilantik menjadi Walikota Solo tahun 2005. 

Keislaman Jokowi tak perlu diragukan lagi. Dia adalah orang keturunan Jawa yang beragama Islam. "Saya Jokowi, bagian dari Islam yang rahmatan lil alamin. Islam yang hidup berketurunan dan berkarya di negara RI yang memegang teguh UUD 45. Bhinneka Tunggal Ika adalah rahmat dari Tuhan," kata Jokowi beberapa waktu lalu.(skj) (Advertorial)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini