Semula Prabowo dielu-elukan bersikap simpatik dan ksatria.
Jakarta – Di atas panggung, di tengah sorot kamera, Prabowo Subianto menunjukkan sikap simpatik dan ksatria. Saat Debat Capres II pada Minggu malam lalu, 15 Juni 2014, merespons pemaparan Jokowi soal pentingnya ekonomi kreatif, Prabowo mengatakan, “Maaf ini para penasehat saya. Meskipun saya dilarang untuk apapun mengatakan setuju ke Pak Jokowi, kalau idenya memang baik, saya tetap menyatakan setuju.”
Prabowo turun dari kursinya dan dengan simpatik menghampiri Jokowi, menyalami dan mencium pipinya. Suporter Prabowo bertepuk tangan meriah.
Tuluskah sikap simpatik Prabowo itu?
Sayang seribu sayang, pemandangan di atas panggung itu berbeda 180 derajat dengan di belakang panggung.
Kini beredar video yang menunjukkan sikap Prabowo yang sebaliknya. Sebelum debat dimulai, saat dia memasuki ruang tunggu, Jokowi menghampiri Prabowo, menyalami dan mencondongkan mukanya untuk mencium pipi Prabowo sebagai tanda penghormatan.
Apa yang terjadi?
Prabowo tak menanggapi penghormatan Jokowi. Dia melengos dan langsung pergi, meninggalkan Jokowi. (skj) (Advertorial)