News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Rekrutmen TNI Tahun Ini Tidak Utamakan Kekuatan Fisik

Editor: Rendy Sadikin
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Komando dan Kendali hanya satu dan berada di tangan Panglima TNI. Saya selaku Panglima TNI memberikan jaminan penuh tentang soliditas TNI, sehingga kalau terjadi sesuatu hal hanya satu Panglimanya yaitu Panglima TNI, tidak ada yang lain. Demikian ditegaskan Panglima TNI Jenderal TNI Dr. Moeldoko kepada insan pers usai memberikan pengarahan kepada para Perwira Tinggi TNI di Mabes TNI Cilangkap, Jakarta Timur, Jum?at (13/6/2014), yang dihadiri oleh Wakasad, Wakasal, Wakasau, Kasum TNI serta para Panglima Komando Utama Operasional (Pangkotamaops) TNI dan Panglima Komando Utama Pembinaan (Pangkotamabin) TNI.

TRIBUNNEWS.COM, BANDUNG - Pada perekrutan anggota TNI mendatang, baik untuk calon tamtama, bintara dan perwira, kekuatan fisik tidak lagi menjadi syarat utama untuk lolos sebagai prajurit TNI AD. Syarat utamanya adalah kemampuan intelektual.

Hal itu diungkapkan Kepala Satuan Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Budiman saat memberi pengarahan kepada anggota TNI dan PNS TNI AD di Kodiklat TNI AD, Jumat (20/6/2014). Pernyataan itu pun sempat diungkapkan Budiman di Stadion Siliwangi pada upacara di hari yang sama.

"Rekruitmen dimulai dari tamtama, bintara sampai perwira kemampuan utamanya adalah psikotes dan kemampuan dasar intelektualnya dulu, ditambah masalah kepribadian," kata Budiman.

Jika intelektualnya bagus, kata Budiman, kemudian lanjut ke masalah kesehatan tubuh. Setelah itu, baru pada fisik. "Kalau soal fisik, nanti di Rindam bisa dilatih," tegasnya.

Syarat kemampuan intelektual, kata Budiman, adalah penting demi mencetak prajurit TNI AD yang handal dan super. Terlebih lagi, ke depan banyak tantangan yang akan dihadapi TNI.

"Dengan dia (calon prajurit) sehat, prinsiple, kemudian intelektualnya juga bagus, potensinya juga bagus, maka dia akan dibina menjadi orang yang hebat," tegasnya.

Budiman mengimbau kepada para orangtua calon prajurit agar jangan heran jika anaknya mempunyai fisik bagus, tetapi tidak lolos masuk ke lingkaran TNI AD.

"Misalkan, ada orangtua ngeluh, anak saya itu fisiknya bagus, ini itunya bagus, kok enggak diterima. Ya, kalau otaknya ketul ya susah, atau belet, kalau belet banget (anaknya) kan susah juga, susah belajar ini dan belajar itu," tegasnya.

Kendati demikian, lanjut Budiman, kemampuan yang sangat mendasar yang harus dimiliki TNI adalah militansi itu harus tetap dipertahankan.

"Namun, kemampuan yang sangat mendasar, yang kita katakan militansi, kalau bahasa kasarnya 'gendeng dan nekatnya tidak takut mati', itu sebetulnya, sehingga kemampuan berbuat sesuatu yang melebihi dari kemampuan prajurit dari manusia normal itu yang tidak boleh kita kurangi, harus kita pertahankan itu," tandasnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini