JK mengatakan tidak ada yang perlu dikuatirkan pada dirinya. "Jalan 10 kilometer pun saya sanggup," ujarnya.
Jakarta - Di usia 72 tahun, calon wakil presiden Jusuf Kalla sungguh mempertontonkan fisik yang prima. Dalam lima hari saja, ia mendatangi sedikitnya 18 kota di seluruh Indonesia lewat jalur darat dan udara. "Wartawan yang ikut saja tumbang bergantian. Saya juga tumbang sekarang," kata Husain Abdullah, juru bicara JK, saat dihubungi Senin 30 Juni 2014.
Safari panjang kampanye JK sepekan kemarin dimulai Selasa 24 Juni, ketika ia dan rombongan berangkat dari Jakarta menuju Lampung untuk berkampanye di sana. Dari Lampung, JK menuju Bengkulu, lalu lanjut ke kota Batam.
Pada Rabu 25 Juni, dari Batam, JK menuju Bandung, lalu ke Garut, kembali ke Bandung dan langsung terbang ke ujung barat Sumatera, Kota Banda Aceh.
Pada Kamis 26 Juni, setelah serangkaian kegiatan di Aceh, JK terbang ke Jakarta untuk melaporkan harta kekayaannya di Gedung KPK. Hanya beberapa jam di Jakarta, JK lalu meneruskan perjalanan ke Semarang lalu ke kota Kendal dan Demak, Jawa Tengah dan kembali ke Semarang untuk istirahat.
Hari Jumat 27 Juni, masih di Jawa Tengah, JK menuju Pekalongan kemudian kembali ke Semarang. Dari Semarang, ia terbang menuju Kalimantan Tengah, langsung ke kota Pangkalan Bun. Seusai berkampanye di kota itu, JK dan rombongan ke kota Tarakan lalu ke Balikpapan.
Hari Sabtu 28 Juni, JK kembali ke Pulau Jawa. Kali ini, ia langsung ke Kota Bogor. Dari Bogor, JK kembali ke Jakarta dan menghadiri serangkaian acara, sholat tarawih untuk berpuasa di hari pertama Ramadhan, Minggu 29 Juni.
Perjalanan tak kenal lelah dengan waktu tidur singkat ini, tak pelak membuat anggota rombongan JK benar-benar dituntut dengan fisik yang prima. Itulah sebabnya, kata Husain Abdullah, mereka memanfaatkan benar hari pertama Ramadhan untuk beristirahat di Jakarta. Sementara, JK harus menghadiri debat calon wakil presiden di Hotel Bidakara seusai sholat tarawih pada hari Minggu 29 Juni.
Perjalanan panjang JK rupanya menimbulkan kekhawatiran sang istri, Mufidah Kalla. Seusai menghadiri debat calon wakil presiden di Hotel Bidakara, Minggu tengah malam itu, JK diminta untuk mengecek kondisi fisiknya di Rumah Sakit Abdi Waluyo, Menteng, Jakarta Pusat. "Bapak perlu istirahat. Hanya kelelahan saja," kata Fahmi Idris, anggota tim pemenangan Jokowi-JK.
Menurut dokter seperti disampaikan Fahmi Idris, kondisi fisik JK secara umum bagus. "Tapi memang beliau tidurnya kurang. Beliau tidur satu-dua jam per harinya," ujar Fahmi. "Coba bayangkan, pukul 6 pagi berangkat untuk kampanye. Berarti minimal pukul 5 sudah bangun. Pulang ke rumah pukul 2 malam. Siapa pun akan kolaps dan keletihan. Fisik berat pikiran juga berat."
Dan benar saja, seusai beristirahat beberapa jam dan menjalani pemeriksaan fisik, Senin pukul 12 siang, JK keluar dari RS Abdi Waluyo dalam keadaan bugar. Ia terlihat sumringah. Ia masih mengenakan baju batik ungu serta celana hitam yang dipakainya saat debat. Kepada wartawan yang menungguinya, JK mengatakan tidak ada yang perlu dikuatirkan pada dirinya. "Jalan 10 kilometer pun saya sanggup," ujarnya. (skj) (Advertorial)