Laporan Wartawan Tribunnews.com, Adi Suhendi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Dwi Prayitno menegaskan kasus tewasnya Bharada Rizky Dwi Wicaksono memang sudah direncanakan sebelumnya. Kasus tersebut bukan perampokan karena barang korban tak hilang.
"Bukan (motif pencurian, red) karena tidak ada barang yang hilang," kata Dwi kepada wartawan di Gedung STIK-PTIK, Jakarta Selatan, Selasa (1/7/2014). Kasus ini masih ditangani jajaran Polda Metro Jaya.
Menurut Dwi, kepolisian masih melakukan pemeriksaan terhadap saksi. Selain sopir taksi yang mengantar Bharada, kepolisian pun melakukan pemeriksaan terhadap teman-temannya termasuk seniornya di Korps Brimob Polri.
"Handphonenya pun sudah diambil (disita) untuk kita lihat dari handphonenya apakah ada kaitannya dengan orang-orang dekatnya," sambung Dwi.
Dikatakan Dwi, sebelum ditemukan meninggal dengan penuh luka sabetan benda tajam di sekitar halte UI, Rizky pun sempat menghubungi seniornya melalui saluran seluler. Ia memberitahukan untuk pulang ke kampung halamannya.
"Terakhir dia hanya mengontak seniornya, dia mengontak untuk pulang. Karena memang tidak pernah pulang selama ikut Tim Ekspedisi NKRI di Maluku. Jadi dia baru mau pulang dengan naik pesawat, karena mungkin takut terlambat ke bandara, berangkatnya dini hari," ungkap Dwi.
Rizky masuk dalam kategori anggota yang baik. Selama berada di dunia kepolisian tidak pernah memiliki musuh. Namun, melihat kejadian tersebut, Kapolda Metro Jaya melihat bahwa pembunuhan tersebut sudah terencana.