TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wakil Ketua Umum Demokrat Max Sopacua membantah calon presiden Prabowo Subianto sosok yang otoriter. Ia menyatakan Prabowo adalah sosok yang disiplin terlihat dari rekam jejak selama ini.
"Soalnya lingkungannya mendukung, dia disiplin, kalau tahu Kopassus, motonya disiplin adalah nafasku, dia memegang teguh itu," kata Max ketika dikonfirmasi, Selasa (1/7/2014).
Max mengatakan lingkungan Prabowo tidak perlu diragukan. Calon presiden nomor urut satu terbiasa dengan disiplin dan membela tanah air.
Untuk itu, Max menyatakan disiplin berbeda dengan otoriter. Sehingga Max menolak bila Prabowo dikatakan otoriter.
"Dia sangat menjaga kesetiaan," katanya.
Sebelumnya diberitakan, calon presiden Prabowo Subianto menyayangkan anggapan banyak pihak bahwa dia adalah seorang yang otoriter. Prabowo menegaskan akan terus menjalankan sistem demokrasi yang telah berjalan selama ini jika terpilih menjadi presiden untuk periode 2014-2019.
"Tolong percayalah (bahwa) saya demokrat. Saya bukan otoriter. Saya percaya demokrasi. Saya tentara profesional yang sudah bersumpah dan berjanji akan membela konstitusi," kata Prabowo dalam acara Indonesian Council on World Affairs di Hotel Borobudur, Jakarta, Senin (30/6/2014) malam.
Prabowo menjawab pertanyaan seorang dosen dari universitas di Australia. Dia bertanya kepada Prabowo apakah Indonesia benar-benar membutuhkan demokrasi atau membutuhkan pemerintahan yang kuat seperti Malaysia dan Singapura.
"Saya tahu, arah pertanyaan Anda, ha-ha-ha... Saya selama ini digambarkan seseorang yang tidak pro-demokrasi, saya digambarkan sebagai sosok yang otoriter. Saya digambarkan ingin kembali ke Orde Baru," tutur Prabowo dengan lugas, menjawab pertanyaan itu. (Advertorial)