TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kementerian Pekerjaan Umum (PU) mengaku tak bisa tepat waktu membangun jembatan merah putih. Pasalnya ada bencana alam El Nino yang bisa membuat pembangunan jembatan di Ambon mundur.
"Kita sangat tergantung dengan cuaca, makanya saat El Nino kita harapkan tanang dan bisa kita kerjakan dengan baik," ujar Dirjen Bina Marga Djoko Murdjanto, di kantor Kementerian PU, Jumat (4/7/2014).
Djoko menjelaskan awalnya target akhir pembangunan jembatan merah putih desember atau tahun baru 2015. Pada saat peresmian, pihak PU akan memancangkan kembang api.
"Tapi mundur-mundur pembangunan jembatan lima bulan lah," kata Djoko.
Kementerian PU menagetkan jembatan merah putih bisa menghubungkan teluk untuk kubu muslim dan nonmuslim. Dalam hal ini wilayah Galala Ambon dan Poka bisa terkoneksi sehingga tidak ada diskriminasi agama.
"Sebelumnya ada jembatan muter 30 km. Akhir 2014 selesai tapi cuaca disana luar biasa, praktis membuat kita berhenti," papar Djoko.
Jembatan Merah Putih Ambon ini terbagi dari dua paket pengerjaan, di mana masing-masing paket senilai Rp 400 miliar, menjadikan total proyek jembatan merah putih Rp 800 milar. Saat ini paket bentang sudah mencapai 40 persen.