News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Calon Presiden 2014

Ini Pernyataan Prabowo Soal Jokowi yang Dianggap Plin-plan

Editor: Agung Budi Santoso
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Calon Presiden dan wakilnya no 1 Prabowo Subianto-Hatta Rajasa di dampingi dengan partai kolisinya ketika pidato di depan media masa di Rumah Kartanegara, Kebayoran Selatan, Rabu (9/7/2014). Prabowo klaim unggul dalam hasil hitung cepat (quick count). (Warta Kota/Henry Lopulalan)

TRIBUNNEWS.COM - Prabowo di satu sisi mengaku meminta pendukungnya tenang dan tidak memandang kubu Jokowi sebagai lawan. Namun di sisi lain, Prabowo justru memberi penilaian buruk atas Jokowi yang dipandangnya sebagai alat oligarki.

Itulah pandangan Prabowo dalam wawancara dengan BBC yang dinilai inkonsisten.

Ya, Pernyataan calon presiden Prabowo Subianto saat sesi wawancara dengan media massa BBC (British Broadcasting Corporation) beberapa waktu lalu, dinilai sejumlah pengamat sebagai bentuk plin plan dirinya sekaligus menunjukkan sikap kontroversial.

Hasilnya pernyataan Prabowo tersebut dianggap menjadi kontraproduktif atas upaya para elite dan pemerintah dalam menciptakan ketenangan ditengah masyarakat, terutama para pendukung kedua pasangan capres-cawapres, paska pelaksanaan Pilpres 2014 yang kini tengah menunggu hasil penghitungan resmi oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU).

Hal itu dikatakan pengamat politik Firman Manan yang juga Dosen Ilmu Politik di Universitas Padjajaran, kepada wartawan, Sabtu (12/7/2014). "Pernyataannya sebagai bentuk inkonsistensi dan kontroversial. Hasilnya menjadi kontra produktif atas upaya mencipatakan ketenangan dan kedamaian di level akar rumput," kata Firman.

Firman menyatakan dalam wawancara dengan BBC itu, Prabowo disatu sisi mengaku meminta pendukungnya tenang dan tidak memandang kubu Jokowi sebagai lawan. Namun di sisi lain, kata Firman, Prabowo justru memberi penilaian buruk atas Jokowi yang dipandangnya sebagai alat oligarki. Prabowo juga menganggap sikap Jokowi yang kelihatan rendah hati hanyalah pura-pura belaka.

"Selain itu, penilaian terhadap lembaga survey sebagai lembaga komersial, partisan dan bagian dari desain besar yang memanipulasi persepsi, merupakan pernyataannya yang tidak berdasar, karena selama ini lembaga-lembaga survey tersebut, menunjukkan kinerja dan rekam jejak yang baik dari segi pertanggunjawaban, metodologi dan integritas dalam melakukan aktivitas survey dan hitung cepat," papar Firman.

Menurutnya, dari pernyataan prabowo itu juga menjustifikasi pandangan masyarakat bahwa ia memiliki ketidakmampuan dalam mengendalikan emosi saat mengelola dinamika politik pertarungan Pilpres.

Karenanya, kata Firman, Prabowo sebaiknya menahan diri dan konsisten dengan pernyataannya untuk menjaga ketenangan selama menunggu pengumuman hasil resmi Pilpres 2014. "Namun yang terjadi dalam sesi wawancara itu, justru menegaskan bahwa dirinya tak mampu mengendalikan emosi saat berada dalam lingkaran politik dan menjadi bentuk inkonsistensi dirinya," tutup Firman. (Budi Malau)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini