Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ferdinand Waskita
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Kapolri Jenderal (Pol) Sutarman mengatakan pihaknya ikut melakukan identifikasi korban Malaysia Airlines MH17. Polisi akan mencari data awal korban yang berawal dari Warga Negara Indonesia (WNI).
"Kan ada WNI kita, sesuai tupoksi Polri kami mencari data awal dari yang bersangkutan mungkin ada DNA atau sidik jari dan sebagainya," kata Sutarman di Balai Kartini, Jakarta, Minggu (20/7/2014).
Data tersebut akan dikirim ke Malaysia untuk dilakukan identifikasi. Selain itu, Polri juga mengirimkan Tim Disaster Victim Identification (DVI) ke Malaysia untuk diperbantukan mengindentifikasi jasad korban yang tidak utuh.
"Karena kita punya pengalaman tentang itu, kita akan tawarkan untuk membantu mengidentifikasi korban-korban yang ada," kata Jenderal Bintang Empat itu.
Ketika ditanya berapa korban yang sudah diindentifikasi, Sutarman mengakui pihaknya menunggu otoritas Malaysia. "Nanti kita akan tawarkan Malaysia, DVI Indonesia akan kita tawarkan ke sana," ungkapnya.
Sebelumnya diberitakan, dokkes Polda Metro Jaya telah mengambil 8 data antermortem dari keluarga korban pesawat jatuh MH 17 yang berada di wilayah Jakarta dan Tangerang.
Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Rikwanto mengatakan pengambilan data itu dilakukan selama dua hari yakni 18 dan 19 Juli 2014.
"Korban MH 17 dari Indonesia yang Keluarganya berada di wilayah Jakarta dan Tangerang, sementara ada 8 orang yang sudah diambil datanya," ujar Rikwanto, Minggu (20/7/2014).
Diketahui, Pesawat Malaysia Airlines MH 17, diduga ditembak jdi wilayah perbatasan Rusia dan Ukraina. Pesawat tersebut bertolak dari Amsterdam, Belanda menuju Kuala Lumpur, Malaysia. Kecelakaan tersebut menewaskan 280 penumpang dan 11 awak pesawat.