Laporan Wartawan Tribunnews.com, Theresia Felisiani
TRIBUNNEWS.COM, BEKASI - Lebih dari 10 jam, Rio dan Adi pemudik asal Purwokerto, Jawa Tengah berada di jalan raya.
Hampir setengah hari, mereka berada di perjalanan jalur mudik. Panas terik, debu dan angin tak menyurutkan dua saudara itu untuk kembali ke Jakarta.
Rio, pekerja di sebuah tempat laundry di Kebon Jeruk, Jakarta Barat ini mengaku berangkat dari Purwokerto pada Minggu (3/8/2014) pukul 08.00 WIB.
Namun hingga pukul 22.00 WIB, ia masih belum tiba di rumah. Melainkan memilih beristirahat di sebuah SPBU di Kalimalang, Kota Bekasi.
"Macetnya gak nahan, parah. Saya sudah 10 jam gak nyampe-nyampe rumah," ucapnya.
Rio melanjutkan kemacetan parah terjadi di Cirebon, Subang, Cikarang hingga memasuki Kota Bekasi. Dan kemacetan terparah berada di Subang.
Alhasil untuk mereganggkan otot karena lebih dari 10 jam berada di atas motor, Rio serta Adi harus bergantian membawa motor. Termasuk juga, mereka harus berhenti lebih dari 5 kali untuk mengistirahatkan badan.
Adi yang merupakan adik kandung Rio mengaku keduanya memilih SPBU ataupun masjid di sepanjang jalur mudik untuk beristirahat melemaskan otot-otot yang kaku.
"Berhenti lima kali lebih, pantat tepos, urat pada kaku. Paling gak saat berhenti kita selonjoran. Dan gerak-gerakin badan," tambahnya.
Adi menambahkan pihaknya memprediksi pulang mepet dengan hari masuk kerja pada Senin esok, (4/8/2014) kemacetan akan berkurang. Tapi prediksi itu salah, melainkan kemacetan kian menjadi.
"Saya kita pulang minggu sepi, eh masih rame pemudik juga," katanya.