TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Juru Bicara Partai Demokrat (PD) Ruhut Sitompul masih menyebut Anas Urbaningrum sebagai Ketua Umum. Padahal, posisi Anas sebagai Ketum Partai Demokrat saat ini sudah digantikan oleh Susilo Bambang Yudhoyono.
Hal itu berkali-kali dikemukakan Ruhut di Pengadilan Tipikor Jakarta, Kamis (7/8/2014) ketika bersaksi dan dikonfirmasi oleh Anas Urbaningrum. Pertanyaan Anas kepada para saksi, termasuk Ruhut selalu dijawab dengan akhiran 'Ketua' atau 'Ketua Umum' oleh Ruhut.
Hadir pada persidangan juga menghadirkan Anggota DPR dari Fraksi Demokrat Mirwan Amir, Saan Mustofa, dan Pasha Ismaya Sukardi. Selain itu Jaksa KPK juga menghadirkan saksi Direktur LSI, Denny JA dan tenaga ahli di DPR untuk Anas, Muhammad Rahmat.
Contohnya ketika Anas mengkonfirmasi adanya penerimaan uang kepada para saksi ketika berlangsung Kongres Partai Demokrat di Bandung tahun 2010.
"Tidak pernah pak ketua umum," kata Ruhut. Sementara para saksi yang lain hanya menjawab, "tidak pernah."
Begitu juga saat ditanya mengenai penerimaan ponsel berupa BB. Lagi-lagi Ruhut menjawab tidak pernah, namun dengan penekanan kata "ketua umum".
"Apakah ada posko pemenangan saya sebagai calon ketua umum. Seperti di Senayan City dan Apartemen Ritz Carlton," tanya Anas pada Ruhut, Mirwan Amir, Saan Mustapa, Pasha Ismail Sukardi dan Herlas Juniar.
"Terima kasih ketua umum, yang saya tahu 2-3 kali di Sency, sedangkan yang di Ritz Carlton saya tidak tahu.dan itu saya anggap bukan posko," kata Ruhut menjawab pertanyaan Anas.
Selanjutnya, Ruhut hanya menyebut Anas dengan panggilan ketua.