TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Politisi senior Partai Golkar Ginanjar Kartasasmita mengungkapkan ada dua cara untuk mempercepat digelarnya musyawarah nasional (Munas) Golkar. Seperti yang saat ini disuarakan sebagian kader partai Golkar yang menilai gagalnya kinerja Ketua Umum Golkar Aburizal Bakrie.
"Cara pertama adalah dengan DPP yang mendesak digelarnya Munas," kata Ginanjar di kawasan Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Sabtu (16/8/2014).
Ginanjar menuturkan, jalan kedua yang memungkinkan dipercepat Munas Golkar adalah desakan Dewan Perwakilan Daerah (DPD). Namun, para DPD tersebut mengesampingkan ketakutannya jika mendesak dipercepatnya Munas.
"Tapi karena banyak (kader) yang dipecat DPP membuat ketakutan tersendiri untuk DPD. Ini suasana ketidaknyamanan yang berkembang," tuturnya.
Ginanjar menyarankan Partai Golkar menggelar musyawarah nasional (Munas) bukan menggelar musyawarah nasional luar biasa (Munaslub). Karena Munaslub dapat membuat pecah internal partai.
"Saya tidak menghendaki adanya Munaslub, lebih baik gelar Munas. Karena Munaslub berpotensi memecah partai Golkar," katanya.
Ginanjar menuturkan, apabila Munas digelar pada Oktober 2014 maka kemungkinan Golkar berada di dalam pemerintahan semakin besar. Menurutnya, Golkar dapat menggelar Munas pada 4 Oktober 2014 mendatang.
"Yang sekarang di dalam pimpinan DPP Golkar bisa masuk lagi, bisa rebut kembali. Apakah tetap berada di pemerintahan atau di luar pemerintahan boleh-boleh saja," ujarnya.