News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Kasus Hambalang

Anas Takut Bertanya kepada Nazaruddin

Penulis: Edwin Firdaus
Editor: Johnson Simanjuntak
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Mantan Ketua Umum Partai Demokrat, Anas Urbaningrum

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Terdakwa Anas Urbaningrum mengaku takut bertanya kepada Nazaruddin yang saat ini menjadi saksi persidangan di Pengadilan Tipikor Jakarta, Senin (25/8/2014).

Dia justru memanfaatkan waktu untuk memberi tanggapan atas semua keterangan suami Neneng Sri Wahyuni.

"Saya tidak ingin bertanya tapi saya ingin sampaikan tanggapan. Mengapa saya tidak bertanya karena kalau ditanya pasti jawab bukan yang benar. Dari pada nanti makin banyak tanggung jawabnya di Padang Masyar," kata Anas kepada majelis hakim.

M Nazaruddin sendiri yang duduk di kursi saksi mengenakan kemeja biru lengan panjang itu hanya tertawa seraya menggeleng-gelengkan kepalanya.

Mantan Ketua Umum Partai Demokrat (PD) kemudian kembali menuturkan tanggapannya. Secara keseluruhan, inti tanggapannya, adalah mengenai bantahan dan klarifikasi atas keterangan Nazaruddin.

Satu-persatu Anas menjabarkan. Di awali dengan kepemilikan perusahaan PT Arina Kota Jaya, yang menangani proyek tambang di Kalimantan Timur. Anas menjelaskan bahwa keterangan Nazar berbeda dengan keterangan saksi-saksi lainnya, yang mengatakan bahwa perusahaan itu dikendalikan Nazaruddin.

"Yulianis itu bilang punya Nazar, Rosa dan saksi yang lainnya juga," kata Anas.

Begitu juga soal pembagian uang di kongres Partai Demokrat di Bandung tahun 2010. Lalu juga mengenai pembahasan Anas menjadi capres 2014. Padahal, Nazaruddin tidak pernah diajak berdiskusi oleh Anas mengenai pepolitikan di Indonesia.

"Saya tidak mungkin berdiskusi dengan saksi Nazaruddin yang mengaku baru belajar politik," kata Anas. Nazaruddin kembali tertawa disebut seperti itu, sementara situasi ruang sidang juga menjadi riuh ramai.

Kemudian, lanjut Anas mengenai pembelian mobil-mobil yang sebelumnya disebut Nazaruddin dibeli untuk Anas. Menurut Anas, mobil-mobil dimaksud sudah bukan diberikan tapi dipinjamkan, dan kini sudah dikembalikan ke perusahaan Nazaruddin. Namun kali ini Anas tidak menyinggung Mobil Harier sebagaimana dakwaan Jaksa KPK.

Selanjutnya ihwal kepemilikan perusahaan dan keaktifan Anas datang ke kantor Permai Group di Mampang. Anas membantah pernah datang ke Permai Group, tetapi ia membenarkan sudah beberapa kali main ke PT Anugrah Nusantara di Tebet.

"Kalau ke Tebet, memang pernah beberapa kali setiap Jumat, dan itu dalam persiapan pencalegan 2009," kata Anas yang hadir menggunakan kemeja putih.

Tim Jaksa KPK dan majelis hakim Pengadilan Tipiko yang diketauai Hazwandi itu menyimak fokus tanggapan Anas. Namun, ada beberapa pendukung Anas yang menyaksikan sidang, menlontarkan celetukan-celetukan pedas kepada Nazaruddin.

Lalu mengenai soal asal-usul uang pembelian Harrier yang diduga jaksa dikuatkan keterangan Nazar, berasal dari proyek Hambalang, Anas membantahnya.

Dia mengaku sebelumnya mendapat reward dari tim Presiden SBY-Boediono karena sukses menjadi jubir terbaik pemenangan presiden di tahun 2009.

"Saya saat itu mendapat tugas Juru Bicara SBY-Boediono. Setiap hari saya full berkantor di kantor Bravo. Jadi kalau dikatakan mei 2009 rapat persiapan untuk pencampresan Anas tahun 2014. Itu jaka sembung naik ojek," kata Anas.

Anas juga membantah telah menitipkan orang seperti Nuril (mantan Tenaga Ahli Nazaruddin) dan Yulianis (mantan Direktur Keuangan Permai Group) kepada Nazaruddin. "Saya tidak pernah menitipkan siapa-siapa. Juga Yulianis," ujar Anas.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini