TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wakil Sekjen PDIP, Hasto Kristiyanto, menegaskan pernyataan Wakil Ketua Dewan Pimpinan Daerah PDIP Jawa Timur Bambang DH yang mendiskreditkan Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini atau yang akrab dipanggil Risma, bukanlah sikap resmi partai berlambang kepala banteng itu.
Kepada wartawan di Rumah Transisi Joko Widodo (Jokowi)-Jusuf Kalla (JK), di Jalan Situbondo nomor 10, Menteng, Jakarta Pusat, Kamis (4/9/2014), Hasto mengatakan pendapat Bambang yang menyebut Risma tidak memberikan perubahan yang signifikan pada kota Surabaya dan mempersilahkan Risma pindah partai merupakan pendapat pribadi Bambang DH.
"Nanti saya akan tanyakan ke pak Bambang DH, tetapi pendapat partai bukan pendapat orang per orang," katanya.
Lebih lanjut ia mengatakan, PDIP sebagai partai pengusung Risma sejauh ini merasa puas dengan kinerja perempuan tersebut.
Hasto bahkan menyinggung soal Ketua Umum DPP PDIP, Megawati Sukarnoputri yang juga percaya kota Surabaya di tangan Risma.
"Kita lihat bu Risma bagus, kinerjanya bagus, dicintai rakyat itu kan terlihat sekali," ujarnya.
Risma sendiri bukan lah kader PDIP, melainkan Pegawai Negri Sipil (PNS) yang dipercaya PDIP untuk maju dalam Pemilihan Wali Kota Surabaya pada 2010 lalu. Bambang adalah Wali Kota Surabaya sebelum Risma, dan maju kembali sebagai Wakil Wali Kota mendampingi Risma, namun mengundurkan diri pada 2013 lalu.
Bambang dalam sebuah wawancara menuturkan Risma tidak memberikan suatu hal yang baru di kota Surabaya, dan mempersilahkan Risma mencari partai lain sebagai pengusung jika pada 2015 mendatang masih ingin maju. Bahkan sebelumnya Bambang sempat menyebut Risma terlalu berlebihan dalam bersikap.