News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Duet Jokowi JK

Jokowi: Keberagaman Industri Kreatif Indonesia Kurang Marketing

Penulis: Imanuel Nicolas Manafe
Editor: Y Gustaman
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

SPAM JATILUHUR - Gubernur DKI Jakarta yang juga Presiden Terpilih Joko Widodo (kiir), Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan (kanan), dan Menteri Pekerjaan Umum Joko Kirmanto (tengah), saat acara Penandatanganan Kesepakatan Bersama dan Perjanjian Kerjasama di Balai Agung, Balai Kota DKI Jakarta, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat,Kamis (4/9/2014). MoU tersebut terkait pengembangan sistem penyediaan air minum (SPAM) Jatiluhur untuk wilayah Jakarta, Bekasi, dan Karawang dalam rangka dimulainya pembangunan SPAM Jatiluhur Tahap I sebesar 5.000 liter/detik. Warta Kota/henry lopulalan

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Imanuel Nicolas Manafe
 
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Presiden terpilih Joko Widodo atau Jokowi menyebut negara-negara lain tidak ada yang mampu menandingi keberagaman industri kreatif di Indonesia.

Menurutnya, Indonesia punya segalanya, dari seni pertunjukan, tari, musik, video, film, game, animasi, produk Industri kreatif yang ada di kampung, bordir, tenun, perak, emas, dan lain sebagainya.

"Produk wisata kita dari ujung timur sampai barat enggak ada yang mengalahkan di dunia," ujar Jokowi saat menghadiri peluncuran single Slank bertajuk Indonesia WOW di Auditorium RRI, Jakarta, Senin (8/9/2014).

Untuk lebih mengoptimalkan pengenalan industri kreatif dan pariwisata Indonesia di mata dunia, Jokowi meminta para menterinya yang akan mempromosikan potensi Indonesia.

"Produknya ada. Sekarang apa yang kita perlukan saat ini adalah memasarkan, marketing produk. Nantinya menteri yang berkaitan harus mengerti soal marketing. Siapa ya orang marketing," kata Jokowi.

Jokowi mengatakan, pos-pos kementerian yang nantinya akan diisi oleh menteri yang memiliki kemampuan marketing atau pemasaran yaitu di Kementerian Pariwisata, Kementerian Koperasi dan UMKM dan lainnya.

"Yang berhubunbgan dengan produk berarti perdagangan. Bukan pedagangan saja, misalnya koperasi dan UKM. Jangan terjebak pada rutinitas birokrasi. Yang paling penting melihat apa kekurangannya. Itu yang paling penting," imbuhnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini