News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Ibadah Haji 2014

Flynas Berangkatkan 1.000 Jemaah Haji Khusus Asal Indonesia

Penulis: Arif Wicaksono
Editor: Gusti Sawabi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pesawat Flynas Air

Laporan Arif Wicaksono

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Maskapai asal Saudi Arabia, Flynas  mengoperasikan penerbangan bagi  jemaah calaon haji khusus di Indonesia pada 2014. Pada penerbangan pertamanya Flynas memberangkatkan jemaah haji khusus sebanyak 1.000 orang.

Country Manager Flynas Jafrie Arief mengatakan, pihaknya merasa terhormat mampu menerbangkan 8 persen dari toal jumlah jemaah haji asal Indonesia ke tanah suci. Untuk penerbangan perdana dipatok 321 jemaah dari total 1.000 orang.

"Untuk penerbangan perdana akan berangkat 321 jemaah dari Jakarta. Mereka akan terbang menaiki pesawat Airbus 330," kata Jafrie, dalam keterangan tertulisnya  Senin (15/9/2014).

Jafrie menuturkan, maskapai yang terkenal dengan sebutan Low Cost Carrier Plus itu menawarkan harga yang cukup terjangkau bagi masyarakat yang hendak melaksanakan ibadah haji. Ia mengatakan, pihaknya menawarkan tiket seharga 1.800 dollar AS untuk satu orang calon jemaah haji.

"Harga tersebut cukup bersaing. Biasanya untuk tiket penerbangan haji biayanya mencapai 2.200 dolar AS," tuturnya.

Flynas berharap dengan penerbangan perdana jemaah haji khusus ini akan mendulang kesuksesan. Pihaknya pun siap jika diberi kepercayaan pemerintah untuk membawa jemaah haji lebih besar pada musim haji 2015 mendatang.

"Kami siap bila pemerintah memberikan kepercayaan kepada Flynas untuk membawa calon jemaah pada musim haji tahun depan, kami siap," jelasnya.

Secara global, Flynas menandatangi kontrak untuk membawa sebanyak total 51.979 calon jemaah haji dari berbagai negara. Negara tersebut antara lain dari Ghana, Pantai Gading, Mauritania, Nigeria, Kazakhstan, Kamerun, Azerbaijan, dan Pakistan.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini