Baca tanpa iklan
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Wahyu Aji
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Gamawan Fauzi mengatakan, pengaruh globalisasi harus dibentengi dengan rasa cinta tanah air.
Dirinya berharap seluruh masyarakat untuk menambah wawasan kebangsaan dan karakter bangsa Indonesia.
"Kalau tidak dibentengi diri mencintai tanah air, kita bisa dikhawatirkan seperti orang yang dikhawatirkan Dewi Yul, kau bukan dirimu yang dulu," kata Gamawan saat membuka Forum Pemantapan Wawasan Kebangsaan Melalui Jalan Nusantara 2014 di TMII, Jakarta Timur, Selasa (16/9/2014).
Dalam pidatornya Gamawan menjelaskan, Indonesia sedang mengejar ketertinggalan soal ilmu dan teknologi dari negara Barat.
Menurutnya, ketertinggalan itu bisa saja terkejar dengan adanya globalisasi yang terjadi saat ini. Namun, ia menegaskan jangan sampai Indonesia kehilangan jati diri dan budayanya.
"Apakah kita mau jadi masyarakat global tanpa peduli identitas atau tetap jadi diri sendiri sesuai yang ditanamkan nenek moyang kita? Semakin global, kita makin perlu identitas. Kalau identitas kita baik, maka kita bangga jadi Indonesia. Kalau hanya menghujat atau menyalahkan, kita nggak bangga jadi Indonesia," kata Gamawan.
Dirinya mengatakan, Indonesia terus berusaha mengejar ketertinggalannya. Namun, jika belum tercapai, dirinya berharap Indonesia unggul dalam bidang lain.
"Kemenangan kita pada hal yang tidak bersifat ilmu teknologi tapi bersifat kultural," katanya.
Diketahui, acara pemantapan wawasan kebangsaan ini merupakan acara rutin tiap tahun. Menurut Gamawan, pada acara sebelumnya seluruh peserta biasanya berkumpul di pulau-pulau perbatasan di Indonesia.
"Tahun ini tidak di perbatasan, tapi di TMII karena mewakili miniatur di seluruh Indonesia. Dengan lihat anjungan yang ada, timbul rasa bangga pada tanah air," katanya.