Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ferdinand Waskita
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Anggota Komisi III DPR Eva Kusuma Sundari angkat bicara mengenai kasus bentrok antara TNI dan Polri di Batam. Menurut Eva kejadian tersebut menunjukkan sistem komando tidak efektif.
"Sistem kendali dari Komandan tidak mampu menertibkan anak buah. Ada komunikasi antar angkatan yang asimetris sehingga justru konflik sering berujung kekerasan. Kita harus bereskan ilalang keringnya, bukan korek dan bensinnya," kata Eva di Gedung DPR, Jakarta, Selasa (23/9/2014).
Eva juga mengungkit masalah ketimpangan kesejahteraan dan belum tuntasnya reformasi di militer yang akan terus menjadi akar masalah.
"Penyelesaiannya di sistem, urusan Jakarta. Konflik-konflik pasukan di berbagai daerah hanya symtom saja," imbuhnya.
Meski demikian, kata Eva penindakan harus tetap ditegakkan. "Tegakkan hukum. Tetap problem di hulu dan akar masalah harus pula ditangani," ujar Politisi PDIP.
Diberitakan sebelumnya, akibat saling tembak itu, empat anggota Yonif 134/TS terkena peluru dari anggota Brimob. Keempat anggota langsung dilarikan ke RSUD Embung Fatimah untuk dilakukan operasi pengeluaran proyektil peluru.
Berdasarkan data yang diterima Tribun Batam (Tribunews.com Network), empat anggota yang terkena tembakan itu adalah Praka Eka Basri (anggota Kompi A), Pratu Eko (Kompi Markas), Pratu Ari (Kompi Markas), dan Pratu Ari (Kompi Bantuan) yang semuanya terkena tembakan pada paha sebelah kiri.