Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ferdinand Waskita
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Partai Demokrat membantah walk out dalam sidang paripurna RUU Pilkada yang dilakukan mayoritas anggota fraksi sudah didesain sejak awal. Aksi ini murni dilakukan Fraksi Demokrat setelah opsi ketiga yang diusungnya tidak diakomodasi forum.
"Saya kira enggak benar juga. Tapi kalau ada oknum Partai Demokrat yang main mata ke KMP (Koalisi Merah Putih) ya wallahu 'alam," kata Ketua DPP Partai Demokrat Sutan Bhatoegana ketika dikonfirmasi wartawan di Jakarta, Minggu (28/9/2014).
Sutan menegaskan Ketua Umum DPP Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono menginginkan pelaksanaan pilkada tetap langsung dipilih rakyat dengan 10 syarat perbaikan. "Tanpa embel-embel lainnya," tegas Sutan.
Menurutnya, bila memang ada skenario yang didesain pada akhirnya akan diketahui publik. "Kalau ada yang bermain mata dengan pihak lain, biarlah waktu nanti yang menunjukkannya. Kita benar-benar berjuang untuk rakyat," tutur Anggota Komisi VII DPR.
Sebelumnya Sekjen DPP Partai Persatuan Pembangunan Romahurmuziy menilai keputusan Partai Demokrat walk out dari sidang paripurna saat pembahasan RUU Pilkada merupakan strategi yang sudah dirancang Partai Demokrat sebelumnya.
"Desainnya memang begitu. Yang kita pahami, excuse semalam dengan cara walkout-nya itu sesuai dengan apa yang didesain sejak awal," ujar Romy sebelum memulai rapat pleno di Balai Kartini, Jakarta, Jumat (26/9/2014) seperti dikutp Tribunnews.com dari Kompas.com.
Romy enggan menunjuk pelaku yang telah merancang strategi tersebut. Ia mengatakan, strategi itu dirancang sendiri oleh Partai Demokrat karena Koalisi Merah Putih tidak mungkin mengeluarkan perintah. "Siapa yang mendesain itu, tanyakan ke Demokrat. Kalau saya bilang juga enggak akan ngaku," ujarnya.