Laporan Wartawan Tribunnews, Eri Komar Sinaga
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA- Ketua Umum Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono, ternyata bisa memahami sikap fraksi Demokrat yang walk out saat sidang paripurna pengesahan Rancangan Undang-Undang Pemilihan Kepala Daerah.
Saat menggelar pertemuan tertutup dengan petinggi partai terkait konsolidasi anggota DPR RI yang baru, SBY tidak menegur fraksi Demokrat yang meninggalkan sidang.
"Beliau bisa memahami dan mengerti perjuangan fraksi Partai Demokrat. Jadi memang beliau sedang kunker ke luar negeri, perbedaan waktu cukup panjang, dimana kami segera ambil keputusan. Beliau mengerti, memahami situasi, karena beliau pernah di MPR-DPR," ujar Wakil Ketua Umum Partai Demokrat, Nurhayati Ali Assegaf, di Hotel Sultan, Jakarta, tadi malam.
Dalam pertemuan tertutup tersebut, Nurhayati mengungkapkan SBY tidak lagi menyinggung keputusan Demokrat yang walk out. Kata dia, SBY langsung menatap ke depan dengan mengeluarkan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang (Perppu) Pemilihan Kepala Daerah.
Usai menerima draft pengesahan RUU Pillkada, SBY berjanji akan mengeluarkan Perppu Pillkada. SBY bersikukuh Pillkada langsung adalah yang diinginkan masyarakat tentunya dengan opsi 10 perbaikan versi Partai Demokat.
"Yang kita butuhkan rakyat terus bersama kita juga, jangan sampai kita bersama rakyat tapi rakyat tidak mendukung kita juga, diputarbalikan faktanya. Kita yakin karena masyarakat tahu siapa bapak SY itu dan beliau dengan demokrasi ini," katanya.