Baca tanpa iklan
Tribunnews.com, Bandung - 5.000 orang dari organisasi Laskar Dewaruci bakal mendatangi Mahkamah Konstitusi (MK), Rabu (8/10/2014). Massa datang untuk mengawal pendaftaran gugatan Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2014 yang salah satunya mengatur soal pemilihan kepala daerah tak langsung.
Ribuan orang tersebut diagendakan berkumpul di Bundaran Hotel Indonesia. Pada pukul 10.00 WIB, massa akan bergerak serentak ke Istana Merdeka dan dilanjutkan ke MK.
“Massa akan mengawal puluhan Pengacara dari Lembaga Bantuan Hukum Laskar Dewaruci yang dipimpin oleh saudara Sirra Prayuna yang juga Deklarator Laskar Dewaruci,” kata Ketua Umum Laskar Dewaruci, Mochtar Mohamad di Bandung, Selasa (7/10/2014) kemarin.
Lebih lanjut Mochtar menjelaskan, massa yang datang besok berasal dari gabungan beberapa Dewan Perwakilan Daerah (DPD) Laskar Dewaruci. Mereka berasal dari DPD DKI Jakarta, DPD Banten dan DPD Jawa Barat.
Mochtar pun menjamin massa aksi tidak akan melakukan tindakan anarkistis. “Ini merupakan bentuk keprihatinan kami sekaligus perlawanan terhadap siapapun yang berniat merusak cita-cita demokrasi Indonesia,” tegas dia.
“Pemilihan Kepala Daerah melalui DPRD adalah bentuk pengkhianatan konstitusi. Apalagi, berdasarkan hasil survey LSI awal September lalu menunjukan bahwa 81 persen rakyat Indonesia tetap menghendaki Pilkada Langsung. Perampasan hak rakyat oleh DPR ini tidak boleh dibiarkan,” ucap dia.