Tribunnews.com, JAKARTA-- Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) dapat menerima kekalahan calon yang diusung Koalisi Indonesia Hebat (KIH), Partai Pesatuan Pembangunan (PPP) dan DPD dalam pemillihan pimpinan MPR, Rabu (8/10/2014) dini hari melalui voting.
Ketua DPP PDIP, Trimedya Panjaitan melihat kekurang-kompakan DPD mendukung Oesman Sapta Odang sebagai Ketua MPR RI seperti diusulkan dalam Paket A menjadi salah satu faktor usulan KIH, PPP dan DPD kalah.
"DPD-nya kurang solid," ungkap Trimedya, usai hasil pemilihan Pimpinan MPR RI, di Kompleks Gedung Parlemen, Jakarta, Rabu (8/10/2014) dini hari.
Sebelum proses pemungutan suara digelar, kata Trimedya, KIH telah melakukan hitung-hitungan suara dengan Oesman Sapta terkait jumlah suara DPD yang akan mendukung Paket Pimpinan MPR, Paket A.
Saat itu, ucap Trimedia, Oesman Sapta menghitung suara dukungan DPD mayoritas akan mendukung Paket A.
"Kata Pak Oesman, kita dapat dukungan suara 100 dari 129 suara DPD. Dan hasil ini mungkin kerja Pak Oesman sudah maksimal. Dan DPD-nya terpecah seperti itu kita tidak bisa salahkan Pak Oesman begitu saja," ujar politisi PDIP ini.
Apalagi, menurut Trimedia, ada banyak juga anggota DPD yang juga berasal dari Partai Politik dari Koalisi Merah Putih (KMP).
"Dan mereka yang berasal dari partai politik yang pengusung paket B merasa tidak perlu Ketua MPR-nya dari DPD. Yang penting partai yang dia usung menang," demikian dia melihat faktor terpecahnya suara DPD dalam pemilihan Ketua MPR RI.
Sebelumnya, Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) kecewa dengan hasil kekalahan Koalisi Indonesia Hebat dan DPD yang mengusung Paket A Pimpinan MPR RI.
Ketua DPP PKB Helmy Faishal Saini mengatakan kekecewaan itu karena ternyata suara DPD tidak solid mendukung wakilnya Oesman Sapta Odang sebagai Ketua MPR RI seperti dicalonkan KIH.
"Kita kecewalah dari DPD tidak kompak," ungkap Mantan Menteri Negara Pembangunan Daerah Tertinggal ini
Menurut Helmy, suara Fraksi partai-partai dalam KIH plus PPP solid mendukung paket yang diusulkan.
Namun, perhitungan yang sudah diperhitungkan KIH meleset dari fakta yang sesungguhnya karena ketidak-solidan para senator mendukung Oesman Sapta.
"Kalau di Fraksi solid. Tapi, perhitungan kami di DPD ternyata salah hitung," ungkapnya tak dapat menutup kekecewaannya.
Dalam hasil pemungutan suara yang digelar, kandidat pimpinan MPR dari paket B menang, dengan perolehan suara 347 dukungan dari total suara 678 suara. Satu suara abstain.
Adapun Paket tersebut terdiri dari Ketua MPR Zulkifli Hasan, dengan Wakil Ketua Mahyudin, Evert Ernest Mangindaan, Hidayat Nur Wahid dan Oesman Sapta. Opsi tersebut didukung Koalisi Merah Putih (KMP) minus PPP.
Sedangkan, paket A hanya memperoleh suara 330 dukungan. Paket A merupakan Paket tersebut terdiri dari Ketua MPR Oesman Sapta Odang, dengan Wakil Ketua Ahmad Basarah, Imam Nahrawi, Patrice Rio Capella, Hasrul Azwar. Paket tersebut didukung oleh Koalisi Indonesia Hebat (KIH), Partai Persatuan Pembangunan (PPP) dan DPD.