TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA ---- Ketua MPR, Zulkifli Hasan, mengatakan forum Sidang Paripurna pemilihan ketua MPR yang berlangsung beberapa hari terakhir, telah berhasil menyatukan perbedaan-perbedaan dari para pihak yang selama ini bertentangan.
Dalam pidato kemenangannya usai dilantik menjadi Ketua MPR, di MPR, di komplek parlemen, Jakarta Pusat, Selasa (8/10/2014), Zulkifli mengatakan dalam forum tersebut semua pihak dapat menjunjung tinggi nilai-nilai demokrasi, dan menjunjung tinggi kedaulatan rakyat.
Ia mengaku tanggung jawab sebagai Ketua MPR bukan lah sesuatu yang ringan, dan membutuhkan kerjasama dari banyak pihak. Ia pun berharap bisa merangkul semua kalangan, untuk sama-sama membangun Indonesia.
"Kami mengajak untuk bersama-sama menunju Indoensia Hebat, lebih bermartabat. Agar bangsa Indonesia mendapatkan ridho Allah," katanya.
Dalam kesempatan itu ia mengingatkan, kerjasama tersebut antara lain dibutuhkan untuk mempersiapkan pelantikan Presiden terpilih Joko Widodo (Jokowi) dan Wakil Presiden teprilih, Jusuf Kalla (JK), pada 20 Oktober mendatang.
Zulkifli mengaku yakin bisa melaksanakan tugas-tugas MPR, karena ia dibantu oleh sejumlah Wakil Ketua MPR yang menurutnya sangat berkompeten, yakni Oesman Sapta, Mahyudin, Hidayat Nur Wahid dan Evert Ernest Mangindaan.
"Kita bersama-sama tidak ada lagi paket A paket B, yang ada paket bendera Merah Putih," tutur Zulkifli yang kemudian menghentikan pidato nya sejenak.
"Maksudnya bendera merah putih, NKRI, merah putih dan Indonesia hebat. Tentu ini karena dukungan DPD, teman-teman fraksi, dan mbak Puan," ujarnya yang kemudian mengundang tepuk tangan dari para peserta pelantikan.
Zulkifli terpilih melalui usulan Koalisi Merah Putih (KMP) minus Partai Persatuan Pembangunan. Dalam forum yang berlangsung beberapa hari itu, KMP memperoleh 347 suara. Sedangkan kubu Koalisi Indonesia Hebat (KIH) yang pada forum tersebut dibantu oleh PPP, hanya mendapat 330 suara.
Puan yang dimaksud Zulkifli adalah Puan Maharani, Ketua Fraksi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) di DPR, dan merupakan putri Ketua Umum DPP PDIP, Megawati Sukarnoputri. PDIP adalah partai utama di KIH. (NURMULIA REKSO PURNOMO).