Laporan Wartawan Tribunnews.com, Taufik Ismail
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wakil Ketua Umum Partai Amanat Nasioanal (PAN) Dradjad Wibowo menjamin PAN beserta koalisinya tidak akan menjegal pemerintahan Joko Widodo-Jusuf Kalla.
Namun yang akan dilakukan adalah mengawasi kinerja dan program pemerintah yang akan resmi dilantik 20 oktober mendatang tersebut.
"Program program (pemerintah) akan dikritisi dengan keras , saya bertugas untuk itu, makanya Menteri Keuangan mendatang siap, kita menjadi sparing partner," ujar Dradjad di Mega Kuningan, Jakarta,Sabtu, (11/10/2014).
Dradjad membantah apabila komunikasi antara pemerintah dan parlemen akan buntu lantaran DPR/MPR dikuasai oleh koalisi Merah Putih yang diusung oleh Prabowo Cs. Amerika dijadikan dasar rujukan Dradjad, bahwa perbedaan kubu antara parlemen dan pemerintah tidak akan menghambat kinerja.
"Bisa sharing program contohnya di Amerika. Beberapa program presiden Obama disepakati bersama dan diperbaiki juga," ujar Dradjad.
Dradjad yakin kondisi di Amerika tersebut dapat juga terjadi di Indonesia. Sebelum dijalankan Program pemerintahan Jokowi-JK akan dikoreksi dan diperbaiki terlebih dahulu apabila terdapat ketidaksesuaian.
"Jokowi punya program misal 'abcd' , lalu 'd' nya jelek ya kita koreksi . Contohnya KIS (kartu Indonesia Sehat) itu sama dengan BPJS. Sementara kita ingin BPJS kuat, undang-undangnya nya sudah jalan, nah bagaimana ini bisa klop," ujar Dradjad.
Dradjad menilai para pengamat salah bila menyebutkan kondisi parlemen yang dikuasai KMP akan menyebabkan pemerintahan Jokowi-JK dijegal. Dradjad mengatakan pengamat yang berpandangan seperti itu tidak memahami politik.
"Background saya akademis dan saya juga di politik saya tahu betul karakter beliau beliau (pengamat) saya jamin tidak ada penjegalan," ujar Dradjad