TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Panglima TNI Jenderal Moeldoko mengungkapkan, kekuatan TNI harus ditunjukkan kepada rakyat dan dunia luar sebagai pertanggungjawaban juga kemampuan TNI.
Untuk itu pada perayaan HUT ke-69 TNI di Surabaya digelar secara meriah.
"Kami juga ingin rakyat tahu seberapa kuatnya kemampuan TNI. Kalau pelit, rakyat tidak akan tahu," kata Jenderal Moeldoko di Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta Timur, Minggu (12/10/2014).
Moeldoko mengakui, dalam pagelaran alutsista TNI terbesar yang pernah diadakan itu menghabiskan dana sekitar Rp 20 miliar.
Namun menurutnya, hal itu juga menjadi laporan kepada rakyat, bahwa uang yang diberikan kepada TNI tak sia-sia.
"Hal ini menjadikan kami jaminan bahwa anggaran yang dikeluarkan besar oleh rakyat kepada TNI tidak sia-sia," lanjutnya.
Sebelumnya diberitakan, Kapuspen TNI Mayjen Fuad Basya mengatakan, biaya tersebut belum mencakup alutsista yang akan digunakan TNI, baik AU, AD, maupun AL saat demonstrasi.
Fuad memaparkan salah satu bentuk demonstrasi yang dimaksud. Menurutnya salah satu peluru dari alutsista yang sekali ditembakkan membutuhkan biaya operasional yang cukup mahal. Namun, itu tidak termasuk biaya operasional yang telah ia sebutkan sebelumnya.
"Ini kado untuk Presiden SBY. Kita melepas beliau sehingga beliau ada kepuasan selama 10 tahun memimpin. Sekaligus menepis anggapan (bahwa) TNI lemah," kata Fuad.