News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Kerap Sebut Nama Ibas, Nazaruddin Disarankan Introspeksi Diri

Penulis: Muhammad Zulfikar
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Edhie Baskoro Yudhoyono dan Siti Ruby Aliya

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Partai Demokrat secara tegas membantah celotehan dari terpidana kasus korupsi Wisma Atlet Muhammad Nazaruddin yang kerap mengatakan Edhie Baskoro Yudhoyono (Ibas) terlibat dalam sejumlah kasus. Menurut Sekretaris Pembinaan Organisasi DPP Partai Demokrat Khatibul Umam Wiranu apa yang dilontarkan Nazaruddin terkesan mengada-ada.

"Dia (Nazaruddin) hanya mengarang-ngarang untuk menyeret orang lain. Kan apa yang dia katakan dan merujuk ke saksi-saksi itu tidak terbukti," kata Umam di gedung DPR, Jakarta, Selasa (14/10/2014).

Umam menyarankan agar mantan Bendahara Umum partai Demokrat itu introspeksi dan lebih mendekatkan diri dengan Tuhan. Hal itu dilakukan agar Nazaruddin dalam bersikap lebih mengedepankan kejujuran.

"Lebih baik dia melakukan introspeksi diri. Jadi lebih baik dia belajar thoriqoh saja biar dekat dengan Allah," tuturnya.

Masih kata Umam, dirinya menyarankan agar Nazaruddin tidak mengatakan hal yang sebenarnya tidak terjadi. Menurutnya, Nazar harus membuktikan fakta daripada mengumbar cerita yang tidak pernah terjadi.

"Kalau di ilmu fiqih-nya itu yang kelihatan Nahnu nahkumu biddowah atau menghukum yang kelihatan yang dohir ada buktinya. Tapi terkait Nazarudin kan tidak, setelah saksi-saksi dihadirkan dalam persidangan itu," ujarnya.

Seperti diberitakan, mantan Bendahara Umum Partai Demokrat (PD) Muhammad Nazaruddin kembali membeberkan skandal yang diduga dilakukan Edhie Baskoro Yudhoyono (Ibas) di sejumlah proyek negara.

Setelah membongkar dugaan keterlibatan Ibas, kini Nazaruddin sedikit merinci jumlah dan lokasi penerima uang yang diduga dilakukan putra bungsu Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) tersebut.

"Ibas itu kan saya bilang banyak proyek. Dia kan nerimanya itu di banyak tempat, di ruangan DPR, di daerah Ciasem USD 200 ribu, di DPR juga ada," kata Nazaruddin sebelum menjalani pemeriksaan di KPK, Jumat (10/10/2014).

Selain itu, kata Nazaruddin, Ibas juga pernah menerima sejumlah uang dari proyek di lingkungan Kementerian ESDM dan SKK Migas. Tidak merinci proyek apa yang dimaksud, tetapi suami Neneng Sri Wahyuni itu menyebut proyeknya berkategori besar.

"Mas Ibas juga ada perintah untuk ngambil duit dari Menteri ESDM sebelum Pak Jero. Ada juga saya yang disuruh ngambil untuk kas DPP. Jadi banyak proyek, banyak penerimaan," kata Nazaruddin.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini