Mereka yang Berpeluang Jadi Pembantu Jokowi-JK (1)
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Abdul Qodir
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Presiden dan Wakil Presiden terpilih Joko Widodo dan Jusuf Kalla akan dilantik tiga hari lagi. Senin, 20 Oktober 2014, pasangan pemenang pemilu presiden ini akan diambil sumpahnya di hadapan sidang paripurna MPR RI, Senayan, Jakarta.
Sehari kemudian, Selasa (21/10/2014), Jokowi direncanakan mengumumkan nama-nama kabinetnya. Siapa saja mereka yang akan duduk di kabinet? Berikut laporan Tribunnews.com mengenai beberapa orang yang dinilai berpeluang sebagai pembantu presiden.
Ketua Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) DPR Marwan Jafar, masuk bursa kabinet Jokowi-JK sebagai calon Menteri Pekerjaan Umum. Polling kabinet Jokowi-JK di situs www.kabinetrakyat.org menempatkan Marwan di posisi teratas.
Ia mengalahkan pengusaha sekaligus Ketua Badan Pemberdayaan Ekonomi Kerakyatan (BPEK) DPP PDI Perjuangan, Effendi Sianipar, dan Sekretaris Jenderal Partai Nasional Demokrat (Nasdem) Patrice Rio Capella.
Marwan memulai karier politik di DPP PKB sebagai Wakil Ketua Badan Hukum dan HAM, lalu diangkat sebagai Koordinator Pelatihan Lembaga Hukum dan HAM pada 1999-2002. Ia menjadi Koordinator Pelatihan Pengembangan Ekonomi Kerakyatan, Industri, dan Perdagangan DPP PKB periode 2002-2004.
Ia dipercaya pemilih sehingga duduk sebagai anggota DPR RI. Selama dua periode menjadi anggota DPR, Marwan lebih banyak berada di Komisi V yang membidangi pekerjaan umum atau infrastruktur, perhubungan, dan perumahan rakyat.
"Saya waktu di Komisi Infrastruktur (Komisi V) juga pernah menjadi wakil ketua komisi," kata Marwan kepada Tribunnews.com. Ia juga melahirkan sejumlah karya tulis yang membahas infrastruktur.
Marwan juga pernah duduk di Komisi I DPR RI yang membidangi masalah pertahanan, serta Komisi III yang membidangi masalah-masalah hukum. "Saya dirotasi lintas-komisi itu bukan karena apa-apa, tapi karena tour of duty," terangnya.
Marwan pernah pula menduduki jabatan Wakil Sekretaris Ketua Fraksi PKB pada 2004-2006, Wakil Ketua Fraksi PKB pada 2006-2007, dan Sekretaris Fraksi PKB pada 2008-2009.
Selain itu, Marwan menjadi anggota Badan Legislasi pada 2004-2006, anggota Panitia Anggaran pada 2008-2009, anggota Badan Musyawarah pada 2008-2009, Wakil Ketua Pansus RUU Pembangunan Perdesaan pada 2009 hingga Badan Kerja Sama Antar-parlemen.
"Jadi, semua alat kelengkapan di DPR, saya sudah pernah menjalani semua," ujarnya.
Marwan all out dalam pemenangan Jokowi-JK pada Pilpres 2014. Ia tergabung dalam tim di Badan Pemenangan Pemilu Presiden bersama Puan Maharani, Patrice Rio Capella, Imam Nachrowi, dan Dossy Iskandar. Ia juga menjadi Ketua Tim Pemenangan Jokowi-JK dari unsur PKB.
Akankah Marwan masuk dalam kabinet Jokowi-JK? Marwan tak menjawab tegas ditanya kesediaannya menjadi menteri Jokowi-JK. Ia enggan berandai-andai tentang jabatan tersebut dan memilih menunggu kepastian Jokowi. Ia sadar pemilihan menteri merupakan hak prerogatif presiden.
"Itu kan hak prerogratif presiden. Semua partai koalisi tentu tergantung kepada presiden. Karena Jokowi selaku presiden pemegang mandat prerogratif, kami tidak bisa melakukan intervensi apapun," katanya.
Marwan mengaku menyerahkan sepenuhnya kepada Jokowi perihal orang-orang yang akan berada di dalam kabinetnya. "Kami serahkan ke Jokowi saja. Kami percayakan kepada beliau untuk memilih orang-orang yang dianggap kompeten dan mampu bekerja keras membantu pemerintahan. Kami serahkan semuanya kepada beliau," ujarnya.
Sebagai pengusaha, Marwan tercatat menjadi Komisaris PT Wahana Sarana Jati (2004-sekarang), Direktur PT Wahana Sarana Jati (2000-2004), senior partners di Marwan & Sidabutar Partners Law Firm (2003), Marketing Manager PT Sentra Mekanindo (1999-2000), Direktur PT Madu Buana Abadi (2000) dan konsultan di Rusdiono & Partners Law Firm (1999).
Namun, ia membantah menjadi konsultan dan menduduki jabatan struktural di beberapa perusahaan karena statusnya sebagai anggota DPR. Ia mengaku kegiatannya di luar gedung DPR hanya melaksanakan kegiatan di partai.
"Saya total di politik. Jabatan perusahaan sudah saya tinggalkan semua. Jadi, sudah total di politik," katanya.
Biofile
Nama: H Marwan Ja'far
Lahir: Pati, 12 Maret 1971
Istri : Hj. Ari Haryati,ST, MT
email : marwanjafar99@yahoo.com, Webb: marwanjafarcenter.com, Twitter: @marwan_jafar
Pendidikan Formal
1. 1978-1984: SD Dukuhseti I Pati Jawa Tengah
2. 1984 -1987: MTs Perguruan Islam Mathali'ul Falah, Kajen, Pati Jawa Tengah
3. 1987-1990: MA Perguruan Islam Mathali'ul Falah
4. 1991-1998: S1 UII Yogyakarta Hukum
5. 1993-1998: S1 Gajayana Malang Ekonomi
6. 1992-1995: IMBI Yogyakarta Program BBA
7. 2008: S2 Universitas Kebangsaan Malaysia Program Pascasarjana Hukum Tesis
Karier
1. Konsultan hukum Rusdiono & Partners Law Firm (1999-2000)
2. Senior Partners Marwan & Sidabutar Partners Law Firm (2003-2004)
3. Direktur Eksekutif PT Wahana Sarana Jati (1999-2004)
4. Direktur PT Madu Buana Abadi (2000- 2004)
5. Anggota DPR 2004-2009
6. Anggota DPR 2009-2014
Buku
1. ICMI dalam Pandangan Kaum Muda (Kontributor) UMY Press, 1994
2. Pesantren Mencari Makna, Pustaka Ciganjur, 1999
3. Infrastruktur Pro Rakyat: Strategi Investasi Infrastruktur Indonesia Abad 21, LKiS, Yogyakarta, 2007
4. Ahlussunnah Wal Jamaah: Telaah Historis Dan Kontekstual, LKiS Yogyakarta, 2010
Sumber: marwanjafarcenter.com