Laporan Wartawan Tribunnews.com, Eko Sutriyanto
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Masa jabatan Nafsiah Mboi sebagai Menteri Kesehatan bakal berakhir, bersamaan dengan Pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono. Lantas, apa yang akan dilakuakan Nafsiah kelak?
"Saya akan lebih aktif di Global Fund. Saat ini saya masih menjabat sebagai Ketua Dewan," kata Nafsiah kepada wartawan di Kementerian Kesehatan, Jakarta, Jumat (17/10/2014).
Tugas yang diemban perempuan kelahiran Sulawesi Selatan itu tak ringan. Global Fund beranggotakan 140 negara ini membantu negara-negara di seluruh dunia menekan penyakit mematikan.
"Kita berusaha untuk menekan atau menghapus penyakit AIDS, TB dan malaria dalam 10-15 tahun mendatang," imbuh menteri tertua di Kabinet Indonesia Bersatu Jilid II itu.
Nafsiah Mboi, terpilih sebagai Ketua Dewan Global Fund menggantikan Simon Bland yang telah menyelesaikan tugasnya selama dua tahun. Ia terpilih saat ada pertemuan di Colombo, Sri Lanka. Ia menjadi perempuan pertama yang memimpin lembaga itu.
Menkes RI tersebut dicalonkan oleh perwakilan atau konstituen dari sebelas negara di antaranya Indonesia, Thailand, Bhutan, Nepal, Sri Lanka, Korea Utara, Timor Leste, Bangladesh, India, Maldives dan Myanmar.
Pemilihan Ketua dan Wakil Ketua baru Dewan Global Fund telah berlangsung sejak November 2012 dan berakhir pada 18 Maret 2013, melalui voting anonim secara elektronik.
Ketua dan Wakil Ketua Dewan Global Fund akan berperan sebagai pribadi dan untuk kepentingan keseluruhan Global Fund, bukan sebagai perwakilan negaranya. Nafsiah Mboi terpilih bersama Mireille Guigaz (Perancis) sebagai Ketua dan Wakil Ketua.
Institusi yang berdiri sejak 2002 ini, dibentuk melalui kemitraan. Tujuannya mengumpulkan dan mengelola dana guna memerangi HIV/AIDS, TB dan Malaria. Di dalamnya tergabung pihak pemerintah, masyarakat madani, dan pihak swasta dari seluruh dunia.