Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ferdinand Waskita
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wiranto dan Luhut Binsar Panjaitan, dua nama yang kencang akan menduduki Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan. Belakangan, posisi itu dipercaya kepada Tedjo Edy Purdjianto.
Ia tak menyangka akan mendapat kepercayaan begitu besar dari Presiden Jokowi, yang resmi mengumumkan posisi Menko Polhukam dan menteri lainnya dalam Kabinet Kerja di Istana Negara, Jakarta, Minggu (26/10/2014).
Tedjo tak menyangkal, menjelang pengumuman itu, tak pernah lepas menonton televisi, mengikuti perkembangan kandidat menteri Jokowi-JK. "Saya mengikutinya dari televisi," kata Tedjo saat diwawancara Kompas TV, Minggu (26/10/2014).
Ia sama sekali tak menyangka untuk posisi ini. Saat itu ia bersama istri dan anaknya sedang menuju dokter gigi. Ternyata dokter gigi yang ditujungan sedang tidak praktik. Akhirnya Tedjo pulang kembali ke rumahnya.
Di tengah perjalanan, Deputi Tim Transisi Jokowi-JK, Andi Wijayanto, menghubungi dan meminta Tedjo menghadap Presiden di Istana Negara. Saat itu, Tedjo heran karena mengira pemilihan menteri telah usai.
"Tapi saya tetap menghadap. Mungkin presiden ingin menayakan saran saya," kata Tedjo. Usai bertemu Jokowi, Tedjo keluar dari Istana Negara dan langsung disusul Andi sambil menyampaikan dirinya akan ditunjuk sebagai Menko Polhukam.
"Ini pilihan presiden, ada apa kami tidak tahu. Wiranto itu tetangga saya, Luhut kakak saya," kata Tedjo. Baginya, baik Wiranto dan Luhut adalah temannya. Setelah tak aktif di TNI, Tedjo memilih bergabung dengan Partai NasDem.