News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Kabinet Jokowi JK

Curhat Eva Kusuma Sundari Gagal Jadi Menteri: Pak Jokowi Ragu Tidak Dapat Dukungan BIN

Penulis: Abdul Qodir
Editor: Rachmat Hidayat
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Politisi PDI Perjuangan, Eva Kusuma Sundari

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Beberapa waktu lalu, pelaksana tugas (Plt) Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama, menyesalkan tersingkirnya tiga kader PDIP dari kabinet Jokowi-JK. Mereka adalah Maruarar Sirait, Eva Kusuma Sundari, dan Rieke Diah Pitaloka.

Basuki atau Ahok mengaku tahu persis kiprah Eva, Rieke, dan Maruarar atau Ara dalam mendukung Jokowi menjadi presiden. Ia terkejut karena tiga politisi PDIP itu tak jadi menteri. (Baca juga: Jay Subiyakto Kecewa Banyak Menteri Jokowi-JK 'Titipan' Mega)

Lebih dari kecewa, Eva bahkan punya perasaan jengkel. Apalagi ketika tahu penyebab dirinya gagal masuk kabinet.

 "Kalau aku jengkel dan kecewa, itu manusiawi," kata Eva, akhir pekan lalu. "Aku sudah biasa dibeginikan, diperlakukan seperti ini dan mengalami seperti ini," imbuhnya.

Ketika Jokowi dan Jusuf Kalla mengutak-atik komposisi kabinet, nama Eva disebut-sebut termasuk kandidat yang diperhitungkan sebagai menteri sosial. Restu dari Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri pun sudah didapat.

Seperti diberitakan, kader PDIP yang akan ditunjuk menjadi menteri harus mendapat izin Megawati. "Bu Mega sudah endorse aku dan sudah tanda tangan," ujarnya.

Eva juga yakin dirinya tak punya catatan buruk di Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dan Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK). Kondisi-kondisi itu membuat Eva yakin terpilih menjadi menteri. Faktanya, tak ada jatah baju putih untuk Eva.

Rasa percaya diri Eva ada benarnya. Beberapa saat setelah kabinet dilantik, Eva mendapat informasi bahwa KPK menyatakan dirinya paling "bersih". "Ada teman yang memberi tahu, aku sama Mas Pram (Pramono Anung) nilainya paling tinggi. Tapi, aku juga sudah ketemu dengan internal KPK. Katanya, aku paling bersih," kata Eva.

"Lha wong duitnya saja nggak ada. Aku paling miskin, aku nggak main saham," ujar perempuan kelahiran Nganjuk (Jatim), 8 Oktober 1965, itu. (Baca juga: KBM Dukung KPK Tangkap Delapan Nama Bermasalah di Kabinet Jokowi)

Belakangan, Eva mendapat bocoran informasi mengapa namanya menghilang dari daftar menteri. Sang informan mengatakan, Jokowi mencoret namanya setelah memperoleh masukan dari intelijen yang meragukan nasionalisme Eva.

Pasalnya, Eva bersuamikan Jose Antonio Amorim Dias yang warga negara Timor Leste, negara yang terbentuk setelah Provinsi Timor Timur melepaskan diri dari NKRI pada tahun 1999.

"Pak Jokowi ragu-ragu karena tidak dapat dukungan dari BIN (Badan Intelijen Negara) dan Bais (Badan Intelijen Strategis) karena aku kawin sama orang luar, orang Timor Leste," katanya. Eva menilai informasi yang disampaikan kepada Jokowi tersebut sangat subjektif.

Eva pun meradang. Jengkel. Kecewa. "Saat itu aku tahan, aku harus sabar," tuturnya.

Eva tak habis pikir, pernikahannya dengan Jose Antonio dikaitkan ke nasionalismenya. "Kami menikah ketika dia masih WNI (warga negara Indonesia). Lha, masa sekarang aku harus cerai," tuturnya.

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini