Laporan Wartawan Tribunnews.com, Theresia Felisiani
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Data antem mortem (data-data korban sebelum meninggal) dari keluarga Sumarti Ningsih dan Seneng Mujiasih, dua Warga Negara Indonesia (WNI) yang dibunuh di Hongkong saat ini sudah terkumpul.
Nantinya seluruh data itu akan dikirimkan ke Hongkong untuk membantu kepolisian Hongkong agar benar-benar akurat, kedua WNI itu ialah
Sumarti Ningsih dan Seneng Mujiasih.
"Untuk kasus ini, akan lebih mudah untuk membantu identifikasi, dibandingkan kasus yang dimutilasi di Australia (Mayang). Karena yang ini jenazahnya belum rusak," kata Kabareskrim, Komjen Pol Suhardi Alius, Minggu (9/11/2014).
Suhardi menambahkan untuk kasus ini pihaknya juga bekerjasama dengan Interpol dan akan berupaya agar jenazah segera di pulangkan.
Untuk diketahui, dua WNI yakni Sumarti Ningsih dan Seneng Mujiasih alias Jesse Lorena menjadi korban pembunuhan sadis yang dilakukan oleh seorang bankir asal Inggris, Rurik George Caton Jutting (29). Dan pelaku pembunuhan itu, telah berhasil ditangkap kepolisian setempat.
Identifikasi WNI Tewas Dibunuh di Hongkong Lebih Mudah Dibanding Kasus Serupa di Australia
Penulis: Theresia Felisiani
Editor: Agung Budi Santoso
AA
Text Sizes
Medium
Large
Larger