News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Prahara Partai Golkar

JK: Karena Suara Turun, Saya Gentleman Tidak Maju Ketua Lagi

Editor: Hasanudin Aco
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Wakil Presiden yang juga kader Partai Golkar, Jusuf Kalla (tiga kiri) bersama Ketua Umum Partai Golkar, Aburizal Bakrie (kiri) dan Ketua Umum Partai NasDem, Surya Paloh (empat kiri) menghadiri acara Ulang Tahun ke-50 Partai Golkar di JIExpo, Kemayoran, Jakarta Pusat, Selasa (28/10/2014). Demi menghormati pelantikan Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla, Partai Golkar yang lahir pada 20 Oktober 1964 akhirnya mengundurkan perayaannya menjadi tanggal 28 Oktober 2014. (TRIBUNNEWS/DANY PERMANA)

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Nurmulia Rekso Purnomo

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Umum Partai Golkar Aburizal Bakrie atau yang akrab dipanggil Ical seharusnya bisa mengukur diri. Sehingga harusnya hanya Ketua Umum Partai Golkar yang sukses lah yang pantas maju untuk memimpin partai pada periode ke dua.

Pandangan itu dikemukakan Mantan Ketua Umum Golkar yang kini menjabat Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) di Istana Wakil Presiden, Jalan Medan Merdeka Selatan, Gambir, Jakarta Pusat, Jumat (14/11/2014).

Kata JK pencapaian Partai Golkar di bawah kepemimpinan Ical bisa dianggap hampir tidak ada.

"Saya yakin Ical legowo untuk mengakui itu. Bahwa butuh kearifan, bahwa yang bisa dua kali yang berhasil," katanya.

JK yang merupakan Ketua Umum Partai Golkar pada 2004-2009 mengaku pada Musyawaran Nasional (Munas) 2009 ia memutuskan tidak kembali mengajukan diri karena di bawah kepemimpinannya Partai Golkar perolehannya tidak maksimal. Kata dia hal itu seharusnya berlaku untuk semua Ketua Umum.

"Karena suara turun, saya langsung gentlemen (jantan) mengatakan saya turun tidak mau maju lagi," ujarnya.

Jika ternyata Ical bersikukuh hendak maju, ia pun tidak bisa melarang. Karena kata dia adalah hak setiap kader untuk mendaftarkan diri di pemilihan ketua umum DPP Partai Golkar.

"Saya tidak minta Ical harus mundur, jangan salah catat. Tapi saya menilai apa yang sudah saya lakukan," tuturnya.

Seperti yang diberitakan Ical yang membawa Partai Golkar ke Koalisi Merah Putih (KMP) berencana maju lagi pada sebagai ketua umum pada Munas Partai Golkar yang akan digelar Januari 2015 mendatang. Namun rencana itu mendapat pertentangan dari sejumlah kader dan senior Golkar.

Lebih lanjut JK mengatakan bahwa sejumlah kader partai yang sudah mendeklarasikan diri hendak maju, sudah menyambangi dirinya. Ia menganggap hal itu sebagai sesuatu yang wajar, mengingat ia adalah mantan Ketua Umum DPP Partai Golkar.

"Saya tidak mendukung salah satu, karena semuanya (kader yang) baik. Biar masyarakat (Golkar) yang memilih," tandasnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini