Laporan Wartawan Tribunnews.com, Rahmat Patutie
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - "Hidup Papua ! Matahari terbit dari timur. Sebagaimana Papua ada di ujung timur Indonesia. Selamat Hari Toleransi Internasional".
Itulah teriakan Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Yohana Yambise. Teriakan itu membuat Yohana menjadi perhatian di kawasan Bundaran Hotel Indonesia (HI), Jakarta, Minggu (16/11/2011) pagi itu.
Dengan menggunakan alat pengeras suara micorfon, dia menyampaikan rasa syukurnya kepada Tuhan Yang Maha Kuasa karena dia masih bisa merayakan Hari Toleransi Internasional di area car free day itu. "Hidup Perempuan, Hidup Laki-Laki, Hidup Anak-anak," ujarnya.
Menurut Yohana, toleransi merupakan bentuk penghormatan tanpa melihat ras, bangsa, warna kulit, suku dan agama. Ada sekitar 220 juta lebih sumber daya alam di Indonesia.
Menurutnya, Indonesia memiliki rasa toleransi, solidaritas yang sudah menjadi ciri setiap manusia. "Tanpa Bhineka Tunggal Ika, bukan Indonesia," ujarnya.
Hari tolerasnsi internasional dideklarasikan oleh Badan Dunia untuk Pendidikan dan Kebudayaan (UNESCO) pada tahun 1995 lalu. Peringatan ini sebagai seruan kepada seluruh warga dunia mengenai pentingnya meningkatkan toleransi dan mengakui, menghormati, serta membiarkan segala bentuk perbedaan yang ada.
"Kami dari permerintahan baru mendukung acara dari Aliansi Nasional Bhineka Tunggal Ika. Hadirin sekalian jangan lupa mukadimah Kita untuk bersama menjaga perdamaian dunia," tandasnya.
Kegiatan itu diselenggarakan oleh Aliansi Nasional Bhineka Tunggal Ika (ANBTI) dan Perkumpulan Bhineka Tunggal Ika (PBTI). Di dukung oleh Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak dan Kementerian Sosial.
Dalam acara itu mereka juga melakukan pawai obor perdamaian di area car free day, start Bundaran HI dan finish di Patung Kuda, tepatnya dekat Gedung Indosat. Selain juga, sebanyak 19 burung merpati akan dilepaskan, sebagai tanda hari toleransi internasional yang ke -19.