TRIBUNNEWS.COM - Saat-saat awal tidak lagi menjadi Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Mari Elka Pangestu mengaku sempat linglung. ”Selama 10 tahun, biasanya pagi-pagi, kan, sudah ke kantor dan sudah ada agenda di meja. Eh, ini pagi-pagi tiba-tiba enggak ada yang dikerjakan,” katanya sambil tertawa lepas saat bertemu di salah satu restoran di Kuningan, Jakarta Selatan, pekan lalu.
Banyak sekali yang berubah sejak tidak jadi menteri. ”Sekarang, kan, tidak lagi punya ajudan, jadi semuanya harus dibawa dan diurus sendiri, termasuk membawa tas. Beberapa kali saya ketinggalan tas. Selama ini saya biasa keluar begitu saja, terus tasnya otomatis juga ikut keluar, ha-ha-ha,” ujarnya.
Demikian pula saat bepergian ke luar negeri, segala sesuatunya diurus sendiri, mulai dari bagasi, koper, tas, dokumen imigrasi, hingga tiket. ”Ribet juga, tetapi semua itu cuma sesaat karena dulu juga mengurus sendiri. Sekarang saya mulai terbiasa dengan semua keadaan itu,” tuturnya.
Meskipun tak lagi menjabat menteri, kesibukan Mari tak juga berkurang. Ia baru saja menghadiri Fortune The Most Powerful Women di Hongkong. Akhir bulan ini, membantu forum dunia soal perubahan iklim PBB. Bulan depan, menghadiri Women’s Leadership milik Hillary Clinton.
”Saya juga rindu menulis opini dan pemikiran di media massa untuk sumbang saran bagi kepentingan republik,” ujarnya. (AST)