TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan Tedjo Edhy Purdijatno mengatakan petinggi TNI dan petinggi Polri sudah langsung turun tangan untuk menghentikan bentrokan di batam. Komandan dari setiap institusi, menurut Tedjo, sudah mengamankan situasi yang sempat mencekam.
"Saya dengar mereka malam ini akan bertemu untuk men-clear-kan masalah," kata Tedjo Edhy saat dihubungi Rabu malam (19/11/2014).
Tedjo mengaku peristiwa pertikaian itu terjadi sebagai aksi balasan dari peristiwa sepele yang terjadi pada pagi harinya. "Mereka saling tatapan, tidak suka, tapi belum sampai adu fisik," kata Tedjo.
Namun Tedjo mengaku masih belum mengetahui pelaku penembakan di Mako Brimob tersebut. Meski begitu, TNI dan Polri akan memberikan sanksi tegas bagi anggota yang melakukan pelanggaran.
"Bagi anggota yang tidak taat, akan diberikan sanksi administratif," kata mantan Kepala Staf Angkatan Laut tersebut.
Selain itu, Tedjo juga mengatakan belum ada korban dalam peristiwa ini, baik itu korban luka atau korban tewas. "Tidak ada korban. Mereka hanya menembak ke atas. Di lokasi sudah ada Danrem dan Kasat Brimob yang berusaha menenangkan masing-masing anggotanya," ucapnya.
Sedangkan Kepala Pusat Penerangan TNI Mayor Jenderal Fuad Basya membantah pertikaian antara oknum anggota TNI dengan oknum anggota Polri disertai baku-tembak. Padahal, dalam pertikaian itu terdengar suara tembakan yang membuat lokasi mencekam.
"Tembakan mereka itu sama-sama diarahkan ke udara," ujar Fuad saat dikonfirmasi Kompas.com. Dia menambahkan, tembakan pun dilepaskan dari masing-masing markas kesatuan.