News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Prahara Partai Golkar

Munas IX Golkar Ajang Persaingan Ical dengan Priyo

Penulis: Hasanudin Aco
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kandidat Ketua Umum Partai Golkar Priyo Budi Santoso.

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Musyawarah Nasional (Munas) IX Partai Golkar akan menjadi ajang kompetisi ketat antara incumbent Aburizal Bakrie (Ical) dengan kader muda Priyo Budi Santoso, untuk menduduki posisi ketua umum Partai Golkar. Hingga saat ini, kedua orang ini memiliki jumlah dukungan pemilik suara dengan selisih yang sangat ketat.

Ketua Umum Satkar Ulama (organisasi sayap Partai Golkar), Ali Yahya, mengatakan sekalipun semua ketua DPD I Golkar menyatakan dukungannya kepada Ical, namun peluang para penantangnya dinilai belum habis.

Hal ini karena pemilik suara riil dalam Munas IX bukan DPD I, tetapi DPD II Golkar yang jumlahnya sekitar 500 DPD II. Sementara DPD I jumlahnya hanya 34 DPD I saja.

Selain itu, lanjutnya, dalam politik, semua hal bisa berubah dengan cepat. "Kalau sekarang A mungkin dalam waktu 10 hari ke depan sudah berubah menjadi B. Politik tidak seperti matematika yang satu ditambah satu hasilnya selalu dua," kata Ali Yahya, Kamis (20/11/2014).

Dengan adanya percepatan pelaksanaan Munas, Ali Yahya mengakui waktu konsolidasi semakin sempit. Dengan begitu kemungkinan bisa saja akan mengerucutnya jumlah calon ketua umum Golkar.

Jika sebelumnya ada lebih dari tujuh bakal calon ketua umum, maka persaingan akan mengerucut ke calon yang saat ini sudah mendapatkan dukungan tertulis dari pemilik suara.

"Sekarang kan bisa dilihat kalau jumlah dukungan terbanyak di Pak Aburizal dan Priyo Budi Santoso," ungkapnya.

Sebelumnya Ical maupun Priyo sudah menunjukkan surat dukungan yang berhasil mereka kumpulkan. Ical mengaku sudah mendapat surat resmi dukungan tidak kurang dari 460 suara.

Sementara Priyo Budi Santoso juga menunjukkan surat bertanda-tangan ketua dan sekretaris DPD II Golkar pendukungnya, yang berjumlah tidak kurang dari 380 suara. Calon lainnya Agung Laksono juga menyebut mendapat sekitar 285 dukungan suara, dan Agus Gumiwang mengklaim mendapat 175 suara.

Juru bicara Partai Golkar Tantowi Yahya mengungkapan desakan dari beberapa DPD I, Aburizal Bakrie  menyatakan diri siap untuk maju. "Saat ini baru muncul nama Pak Ical, nama-nama yang beredar di kalangan media belum memastikan diri akan maju," katanya.

Menurut Tantowi, nama-nama yang muncul sebagai kandidat, seperti Priyo Budi Santoso, Agung Laksono dan tokoh muda lainnya, juga masih memiliki kans untuk menang.  "Pak Priyo bagus dan punya pasukan sendiri, juga pak Agung dan lainnya. Jadi, semua punya kesempatan," ujarnya.

Sementara Priyo Budi Santoso mengaku tidak takut dengan adanya percepatan dan pelaksanaan Munas IX Golkar di Bandung. Ia masih sangat opitimistis bisa berkompetisi dengan Ical. "Dukungan dari pemilik suara kepada saya sangat solid. Saya yakin para pemilik suara dalam munas akan menggunakan hati nuraninya dan berpikir rasional bagi kejayaan Partai Golkar di masa mendatang," ungkapnya.

Priyo yakin para pemilik suara di Munas IX Golkar tidak ingin kegagalan-kegagalan Golkar dalam Pemilu Legislatif dan Pilpres 2014 terulang lagi.

"Terlebih tantangan Golkar semakin berat karena pileg dan pilpres akan dilakukan secara serentak di 2019. Karena itu dibutuhkan figur yang fresh, energik, dan menjual. Bukan figur yang justru membebani Partai Golkar," ungkap Priyo.

Calon ketum Golkar lainnya, Agung Laksono menilai tempat penentuan percepatan Munas IX Golkar dan lokasi Munas di Bandung sarat rekayasa. Untuk menghadapi praktik tidak fair dan untuk bisa berkompetisi dengan kandidat incumbent, menurutnya, para calon ketum lain akan bekerjasama.

"Kami bertujuh akan berkerjasama dan memunculkan satu nama. Bisa saya, bisa Pak Priyo atau yang lainnya. Sekarang belum tahu," tegasnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini