TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pengamat Politik Boni Hargens menilai keputusan Presiden Jokowi mengambil tindakan menaikkan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) menujukkan ketulusan seorang pemimpin bekerja untuk memperbaiki sebuah negara. Bukan untuk mencari popularitas semata.
"Beliau bekerja tidak untuk citra tapi benar-benar untuk perubahan," kata Boni di sela-sela diskusi "Kenaikan BBM ; Obat atau Racun ? ” di Gedung Joeang, Jakarta Pusat, Senin (24/11/2014) siang.
Menurutnya, munculnya banyak perlawan-perlawanan dari Koalisi Merah Putih (KMP) termasuk dari kelompok masyarakat menentang kenaikan harga BBM merupakan bagian dari risiko yang harus di tanggung Jokowi.
Meski begitu, menurutnya lambat laun mayoritas masyarakat akan memaklumi keputusan Jokowi itu. "Karena percaya trah yang tinggi dari pemerintah Jokowi dan karena mereka mengerti maksud dengan pengalihan subsidi," ujarnya.
Menurutnya, dalam hal ini, tidak ada pilihan lain yang harus dilakukan pemerintah selain
menggeser Anggaran Pembelanjaan Biaya Negara (APBN) 2015 ke hal-hal yang produktif. Di antaranya anggaran untuk kesehatan, pendidikan, infrastruktur, alokasi untuk desa, pertanian, dan nelayan.